Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan Telkomsel sebagai salah satu investor di ekosistem GoTo turut membuat perusahaan telekomunikasi tersebut menuai berkah dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham GoTo.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, valuasi GoTo yang meningkat setelah IPO akan menguntungkan Telkomsel secara langsung maupun tidak langsung.
"Menurut saya, dampak langsungnya, capital gain yang dinikmati Telkomsel bisa naik. Dalam kondisi perusahaan butuh menjual saham di pasar sekunder maka capital gain tadi akan terealisasi," ujarnya, Senin (15/3/2022).
Menurut Bhima, dampak secara tidak langsungnya adalah, bila GoTo melalui Gojek melakukan ekspansi dari dana hasil IPO, maka pengguna Telkomsel akan ikut terkerek naik. Selain itu ke depan akan memungkinkan terjadinya kolaborasi yang lebih jauh dan memperkuat ekosistem bisnis yang sudah ada.
Sementara itu, Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menyebut, sinergi antara Telkomsel dengan ekosistem GoTo sudah dimulai sejak perusahan telekomunikasi tersebut mengucurkan dan ke Gojek.
"Tentu mereka akan memperoleh financial liquidity dari hasil IPO GoTo," ujarnya.
Sebagai informasi, menurut pantauan Bisnis (18/5/2021), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berpotensi mendapat untung besar seiring dengan merger yang terjadi antara Gojek dengan Tokopedia. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk.itu, berpeluang mengembangkan bisnis yang dimiliki dengan masuk lebih dalam ke ekosistem Grup GoTo yang luas.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menjelaskan sebagai perusahaan telekomunikasi digital, perseroan memiliki tiga pilar yang terus dikembangkan. Pilar pertama konektivitas digital, seperti jaringan 4G dan 5G, yang dikembangkan dengan cara berinvestasi dan membangun secara mandiri. Kemudian pilar kedua dan ketiga adalah platform dan layanan digital yang dikembangkan lewat kolaborasi dengan mitra.
Investasi yang digelontorkan Telkomsel ke Gojek senilai US$300 juta beberapa waktu lalu, adalah bentuk pengembangan Telkomsel di pilar platform dan layanan digital. Saat itu Telkomsel masih memiliki opsi untuk berinvestasi kembali senilai US$300 juta, setelah menyuntik Gojek sejumlah US$150 juta pada November 2020.
“Telkomsel jika berinvestasi pasti mengedepankan investasi strategis bukan investasi finansial. Beda, kalau investasi finansial hanya mencari capital gain saja, Bagi Telkomsel investasi harus memiliki sebuah nilai sinergi,” kata Setyanto kepada Bisnis, Senin (17/5).
Adapun PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. menargetkan dapat menghimpun dana segar setidaknya Rp15,2 triliun dari IPO.
Grup GoTo akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) antara 15-21 Maret 2022. Masa penawaran umum ditargetkan akan dilakukan pada 29-31 Maret 2022. Pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.