Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang gim lokal, Anantarupa berencana menyelenggarakan lebih banyak turanmen gim sebagai upaya mempopulerkan gim lokal.
Co-Founder and COO of Anantarupa Studios Diana Paskarina menyebut, pada 2022 ini perusahaannya akan fokus mempercepat pengembangan fitur-fitur tambahan, optimisasi dan perluasan pasar ke Asia Tenggara.
Menurutnya selama setahun lalu, melalui salah satu gimnya yaitu Lokapal, Anantarupa mengikuti 2 ajang e-sports berskala nasional yaitu PON XXI dan Piala Presiden Esports 2021.
"Tahun ini kami ingin lebih banyak mengadakan turnamen teruatama di daerah-daerah dan berbagai aktifitas lain," ujarnya, Minggu (27/2/2022).
Dia mengatakan, selain pengembangan gim online mobile Lokapala, Anantaruoa bersama pemerintah juga akan menjalankan beberapa program demi mendukung perkembangan industri gim lokal. Salah satunya adalah program alih pengetahuan dengan penyelarasan kurikulum pengembangan gim untuk SMK, politeknik dan Perguruan Tinggi.
"Anantarupa di bawah asosiasi CAKRA-Asosiasi antar sektor industri kreatif dengan fokus pengembangan IP sedang merancang beberapa program untuk pembentukan pola-pola Kerjasama dan business matchmaking dengan berbagai pengembang IP sebagai contributor dan partner," ujar Diana.
Menurut Diana, fokus Anantarupa saat ini, terutama di 2022 adalah mengembangkan gim unggulannya yaitu Lokapala. Di Google Play Store, saat ini Lokapala sudah diunduh lebih dari 1 juta kali unduhan.
Namun, untuk mengembangkan gim lokal tidak cukup dengan hanya merilis gim. Menurutnya ekosistem yang kuat memiliki peran penting bagi kesuksesan industri gim, dimulai dari akses pemodalan, talent, akses pasar, masyarakat lokal sebagai konsumen dan pemerintah selaku penentu kebijakan.
Diana mengatakan, mulai 2022 ini inisiatif dari pemerintah untuk turut mendorong berkembangnya industri gim lokal dengan beberapa rancangan program di berbagai bidang lintas kementrian dan Lembaga.
Menurut survei yang dilakukan Global Web Index dalam GWI Gaming Q4 2020 di 15 negara termasuk Indonesia, dari 19.488 pengguna internet yang juga merupakan pemain gim di usia 16-64 tahun, 76 persen dari mereka mengakses konten gim dari perangkat smartphone.
Adapun lebih dari 24 persen mengakses dan memainkan gim berjenis simulasi dan menjadi jenis gim yang paling banyak dimainkan. Pada 2023 nanti, industri gim global diprediksi akan menghasilkan pendapatan sebesar US$200.
Adapun menurut E-Sport Report : Market Overview yang dirilis DS Innovate pada Juli 2021, dari 934 responden, 56,3 persen memainkan gim Mobile Legend. Konten gim Mobile Legend juga menjadi yang paling banyak ditonton dengan 52,8 persen.
Adapun menurut data dari We Are Social pada 2021, di Indonesia terdapat sekitar 202,6 juta pengguna internet atau sekitar 73,7 persen dari total populasi (274,9 juta). Kepemilikan smartphone di Indonesia juga menyentuh 98,2 persen dari keseluruhan pengguna internet.