Bisnis.com, JAKARTA - Robotic Process Automation (RPA) menjadi salah satu bentuk transformasi digital yang dinilai dapat mendukung efisiensi perusahaan.
Dengan kemampuan self-learning dan otomatisasi kognitif, RPA diyakini dapat membantu pelaku usaha dalam menurunkan paparan risiko dan durasi yang diperlukan dalam prosedur operasional.
Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang menjelaskan bahwa teknologi ini bisa membuat organisasi kita menjadi lebih efisien, bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai opportunity baik untuk cost saving, potential revenue.
Bahkan, dia mengungkapkan mulai banyak organisasi yang menggunakan data analytics, artificial intelligence, RPA, untuk mengurangi potensi fraud.
"RPA bisa support efisiensi dalam bentuk cost saving dan time saving, governance, juga compliance. Implementasinya perlu perencanaan yang baik. Umumnya akan kurang berhasil bila hanya langsung ke technology dan mem-bypass strategic planning serta governance framework,” jelasnya, dilansir dari siaran pers Minggu malam (13/2/2022).
Lebih dalam, RPA adalah sebuah kode komputer yang diprogram untuk menggantikan manusia melakukan tugas berbasis aturan secara berulang di berbagai aplikasi yang memiliki fungsi berbeda.
Namun, RPA bukanlah bot, artificial intelligence, maupun pengenal suara. RPA memahami apa yang ada di layar perangkat, memproses opsi dan navigasi yang tepat, mengidentifikasi dan menarik data, serta memproses secara otomatis (seperti mengakses galeri atau lokasi dalam perangkat).
Saat ini, RPA telah digunakan di berbagai sektor finansial dimana proses pinjaman uang dari semula 45 menit menjadi 1 menit saja. Demikian pula berhasil mengoptimalkan 50 sistem kerja yang rumit. Ada juga yang memanfaatkan RPA untuk mengurangi waktu memproses sebesar 60 persen, dan mampu mengurangi beban kerja.
“Di sektor finansial kegunaan RPA antara lain mengelola customize customer data, trading, ketentuan pelaporan, proses invoice, manajemen otoritas dan IT, penutupan produk digital saat stok habis, audit sekuritas dan pendaftaran data,” tambah Technology Consulting Partner RSM Indonesia Resdy Benyamin.
CEO & Founder Deltadata Mandiri Steven Law menambahkan bahwa proses RPA itu lebih dari sekedar membuat bot, namun memastikan bahwa semua data terintegrasi dengan baik, berkualitas dan memiliki governance yang baik.
Untuk menjamin bahwa RPA bisa berjalan dan efektif, akan dibuat scoring, identifikasi proses mana saja yang bisa dibuat automation. Namun, dia mengingatkan bahwa tanpa analisis, perencanaan, dan assessment yang baik, RPA hanya akan bersifat jangka pendek.
Robotic process automation (RPA) adalah teknologi perangkat lunak yang memudahkan manusia untuk membangun, menyebarkan, dan mengelola robot perangkat lunak yang meniru tindakan manusia dalam berinteraksi dengan sistem dan perangkat lunak digital.