Bisnis.com, Jakarta - Fenomena astronomi yang disebut ekuiluks, diklaim akan terjadi di Indonesia selama sebulan ke depan dan tersebar di sejumlah wilayah bagian.
Melansir dari laman Edukasi Sains LAPAN, Senin, ( 24/1/2022), Andi Pangerang seorang peneliti pusat riset antariksa BRIN menyatakan bahwa ekuiluks adalah durasi siang akan terjadi 12 jam dan malam juga akan berlangsung selama 12 jam.
Menurutnya, fenomena ekuiluks hanya astronomi biasa dan tidak menimbulkan bahaya atau dampak apapun pada manusia.
Lebih lanjut, pihaknya juga menerangkan bahwa fenomena ini dapat terjadi dua kali dalam kurun waktu satu tahun dan akan kembali terjadi pada 15 Oktober di Sabang, NAD sampai 18 November di Subulussalam, NAD. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa fenomena ekuiluks akan terjadi di 36, wilayah bagian di Indonesia.
Adapun wilayah bagian di Indonesia yang akan mengalami fenomena ekuiluks, kota pertama yang akan mengalami Fenomena ekuiluks adalah Subulussalam (NAD) yang terjadi pada 20 Januari 2022.
Lalu, pada 24 Januari 2022 disusul wilayah Sidikalang, Sumatra Utara. Dan seterusnya terjadi di Pulau Subi, Kepulauan Riau pada 28 Januari. Pematang siantar, Sumatra Utara ikut mengalami pada 29 Januari. Di kota Kisaran, Sumatra Utara dan Tanjungbalai, Sumatra Utara akan bersamaan terjadi pada 30 Januari 2022 mendatang.
Sementara sejumlah kota lainnya yang tidak mengalami fenomena ini adalah kota Palangkaraya, Samarinda, Palu, Gorontalo, Manado, Sofifi, Sorong, Padang, Pekanbaru, Tanjungpinang, Jambi, Pangkalpinang dan Pontianak.
Andi menuturkan bahwa sejumlah kota tersebut tidak mengalami ekuiluks, sebab wilayahnya terletak di antara 2,3 derajat lintang utara (LU) hingga 2,3 derajat lintang selatan (LS). Maka secara matematis, lintang 2,3 derajat LU merupakan lokasi terakhir yang mengalami ekuiluks dan terjadi ketika Solstis pada bulan Desember.