Bisnis.com, JAKARTA - Penggelaran jaringan telekomunikasi oleh perusahaan swasta di Ibu Kota Negara (IKN) baru masih dalam tahap perencanaan.
Para penyelenggara telekomunikasi masih menunggu rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam menghadirkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di IKN.
Ketua Umum Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (Apjatel) Jerry Siregar mengatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi antara Kemenkominfo dengan Apjatel perihal penyediaan infrastruktur telekomunikasi di IKN baru. Pembicaraan dibutuhkan untuk mengetahui peran Apjatel dalam hal dukungan dan penyediaan layanan telekomunikasi di IKN.
“Perlu diinformasikan secara asosiasi belum ada pembahasan official perihal penyediaan layanan telekomunikasi di IKN,” kata Jerry, Kamis (20/1/2022).
Jerry menambahkan berdasarkan informasi yang diterima peta jalan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di IKN saat ini masih dibahas di wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Setelah rampung dibahas di Bappenas, Kemenkominfo akan berkomunikasi dengan asosiasi perihal pembangunan infrastruktur di IKN.
Jerry mengatakan Undang-Undang Ibu Kota Negara yang belum lama disahkan sangat berpengaruh kepada pelaksana penyelenggara jaringan infrastruktur telekomunikasi. Pembangunan dapat disesuaikan dengan komitmen penyelenggara pemilik izin jaringan tertutup yang didapat dari Kemenkominfo.
“Serta pertimbangan dukungan dari pemerintah nantinya akan ekosistem baru ekonomi, baik di IKN dan daerah sekitarnya,” kata Jerry.
Dalam kesempatan lain, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) sempat menyampaikan akan membangun Palapa Ring Integrasi. Jaringan tulang punggung tersebut rencananya akan melewati kawasan IKN.
Palapa Ring Integrasi memiliki dua jalur di IKN, untuk menjaga layanan di IKN tetap andal. Infrastruktur nantinya juga akan menghubungkan Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur.
“Kami targetnya mungkin pertengahan 2022 bisa mulai tender Palapa Ring Integrasi,” kata Direktur Utama Bakti Anang Latif.
Dalam pembangunan Palapa Ring Integrasi, Bakti membuka diri untuk bekerja sama dengan penyedia infrastruktur telekomunikasi internasional. Teknologi dari pemain telekomunikasi luar dapat diikutsertakan dalam proyek ini.
Bakti menyebut pembangunan SKKL Palapa Ring Integrasi membutuhkan dana sekitar Rp8,6 triliun, yang diperoleh dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pembangunan Palapa Ring Integrasi dilakukan dalam dua fase pembangunan. Fase 1 pada 2022 sepanjang 5.226 km dan fase 2 pada 2023 sepanjang 6.857 km.Total panjang SKKL Integrasi nantinya adalah 12.083 kilometer.
Dari total serat optik yang akan dibangun, 8.203 km akan digelar di daratan, 3.880 km di laut, dan sisanya berupa microwave link.
Selain Palapa Ring Integrasi, rencananya di IKN baru akan dibangun Pusat Data Nasional (PDN). Sebuah pangkalan data tier IV yang akan mendukung transformasi digital di pemerintahan. Indonesia rencananya akan memiliki 4 pangkalan data.