Operator Seluler Ekspansi ke Layanan Keuangan, Ini Tantangannya

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 19 Januari 2022 | 22:53 WIB
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler harus inovatif agar layanan keuangan digital yang dirilis dapat bertahan lama di tengah persaingan yang ketat. Terlebih, dominasi para pemain dompet digital dan kredit digital di Indonesia sudah sangat kuat dan sulit digeser.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan persaingan di dompet digital dan kredit online saat ini sudah sangat ketat.

“Bahkan banyak yang gugur juga dalam persaingan,” kata Heru, Rabu (19/1/2022).

Indosat Ooredoo Hutchison, kata Heru, dapat gugur jika tidak memiliki strategi jitu dan berbeda dibandingkan dengan pemain lainnya yang sudah ada. Pemain utama di bidang dompet digital, mungkin hanya lima pemain saja pada beberapa tahun ke depan.

“Jadi kalau ada yang baru masuk akan berat. Yang existing saja berata untuk mengubah posisi,” kata Heru.

Sementara itu untuk layanan kredit digital, menurutnya, masih terbuka. Industri kredit membutuhkan modal yang besar dan kemampuan memprediksi kualitas nasabah.

Sementara itu, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan di tengah kondisi pandemi yang berkepanjangan, dari sisi animo masyarakat, baik untuk dompet digital maupun pinjaman kredit tren masih terus mengalami peningkatan.

Untuk dompet digital, menurut data Bank Indonesia pertumbuhannya di atas 20 persen. Pertumbuhan ekonomi digital dan bergesernya gaya hidup pengguna menjadi less cash atau bahkan cashless, kemungkinan masih terus berlanjut, sehingga dompet digital akan makin menggantikan peran uang tunai.

Menurut data dari Statista, Indonesia merupakan negara tertinggi ke-4 dengan pengguna internet terbanyak. Ditambah lagi, pada 2024 sebanyak 190 juta orang Indonesia diproyeksikan akan belanja secara daring.

“Perkembangan dalam sektor dompet digital telah mendorong penyedia layanan dompet digital dalam berinovasi,” kata Sigit.

Dia mengatakan operator seluler sejak awal sudah masuk pasar ke dompet digital, XL dgn XL Tunainya, Indosat dengan Dompetku, dan Telkomsel dengan Tcash. Namun realitanya mereka tidak menjadi penguasa pasar. XL Tunai sudah tutup, Tcash menjadi Linkaja masih masuk 5 besar, bersama Gopay, Shopee pay, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper