Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan beauty-tech PT Social Bella Indonesia atau Sociolla disebut dalam pembicaraan dengan investor untuk menggalang dana segar sekitar US$150 juta hingga US$200 juta.
Menurut sumber Bloomberg, Selasa (18/1/2022), Social Bella yang didukung oleh Temasek Holdings Pte tengah bernegosiasi untuk putaran pendanaan yang bisa membuat nilai perusahaan melewati US$1 miliar.
Perseroan saat ini dikabarkan masih membahas target valuasi sekitar US$1,2 milliar hingga US$1,4 miliar.
Sebelumnya, Social Bella berhasil mengumpulkan US$58 juta dalam putaran pendanaan seri E dari sejumlah investor termasuk di antaranya Temasek, Jungle Ventures dan Pavilion Capital pada 2020. Perusahaan ini mendapatkan tambahan Rp818 miliar atau setara US$57 juta dari L Catterton dan investor pendukung lainnya tahun lalu.
Social Bella termasuk di antara banyak startup e-commerce yang mengumpulkan dana untuk berekspansi di pasar Asia Tenggara yang sedang booming. Ekonomi internet di kawasan ini akan berlipat ganda menjadi US$363 miliar pada tahun 2025, menurut penelitian dari Google, Temasek, dan Bain & Co.
Berdasarkan catatan Bisnis, Social Bella yang dipimpin John Rasjid ini didirikan sejak 2015. Perusahaan menjalankan bisnis ritel e-commerce yaitu Sociolla.com. Di sisi lain, perseroan tidak hanya hadir secara online, tetapi juga merambah ke offline store. Bisnis perusahaan yang lainnya bergerak di media yaitu Beauty Journal.
Pada 2020, Social Bella mencatatkan peningkatan transaksi di ekosistem perusahaan sebesar 50 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Industri kecantikan dinilai sebagai salah satu industri yang mampu bertahan di tengah tantangan pandemi.