Bisnis.com, JAKARTA - Fujifilm membangun fondasi bisnis baru. Korporat asal “Negeri Sakura” ini berhasil tampil sebagai pemain penting industri perawatan kesehatan, pemasok material industri, hingga penyedia jasa inovasi bisnis.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang transformasi sekaligus strategi bisnis Fujifilm, Bisnis Indonesia telah mewawancarai Presiden Direktur Masato Yamamoto. Berikut petikan wawancara tersebut:
Q1. Fujifilm telah mendiversifikasi bisnisnya menjadi 4 segmen, di mana 3 di antaranya adalah perawatan kesehatan (healthcare), Material (industri), dan Business Innovation (sebelumnya Fuji Xerox). Apa alasan dipilihnya 3 segmen tersebut ?
A1. Sebagai tanggapan dari penurunan drastis permintaan rol film fotografi sejak tahun 2000, Fujifilm telah berhasil menemukan kembali dirinya dengan mencapai "Second Foundation", dan secara drastis mengubah struktur bisnisnya.
Fujifilm menjadi perusahaan yang terus berkembang di empat segmen. Selain Pencitraan di bidang fotografi, tiga segmen lainnya adalah Perawatan Kesehatan termasuk peralatan medis, farmasi, obat regeneratif, dan perawatan kulit dan kosmetik, Material (industri) termasuk bahan untuk pembuatan semikonduktor, dan Business Innovation (sebelumnya Fuji Xerox) yang menawarkan produk dan layanan yang mendukung penyelesaian masalah bisnis dan berkontribusi untuk pertumbuhan bisnis pelanggan, misalnya seperti mendukung perjalanan transformasi digital (DX) operasional bisnis mereka.
Fujifilm memilih 3 segmen ini karena segmen bisnis tersebut sama - sama berawal dari sebuah teknologi unik yang telah dikembangkan Fujifilm dalam bisnis fotografi. Teknologi ini, kami ibaratkan, terhubung seperti akar tanaman.
Fujifilm sukses membangun portofolio perusahaan yang komprehensif, yang menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan, di mana kami terus berkomitmen mengalokasikan sumber daya manusia, finansial dan sumber daya manajemen lainnya untuk setiap bisnis. Kami menetapkan prioritas dan memanfaatkan teknologi bersama ini untuk mengembangkan seluruh segmen bisnis secara efisien.
Q2. Untuk bisnis fotografi yang dikenal sebagai asal bisnis Fujifilm, produk atau teknologi apa yang saat ini ditawarkan kepada publik?
A2. Mengenai bisnis fotografi kami saat ini, ada beberapa poin yang ingin saya jelaskan yaitu Pertama, sebagai perusahaan dengan beragam teknologi unik Fujifilm yang dikembangkan melalui bisnis fotografi seperti nanoteknologi, teknologi analisis, sintesis, produksi hingga quality control, saat ini juga diterapkan pada bidang bisnis Fujifilm lainnya. Teknologi tersebut dikombinasikan untuk lintas bisnis dengan tujuan menciptakan nilai-nilai baru.
Kedua, Fotografi adalah bagian yang cukup esensial dari kehidupan orang-orang karena fotografi mendukung kita mengabadikan berbagai momen suka, duka, perasaan, dan emosi kita.
Kami percaya bahwa itu adalah misi kami untuk melindungi dan memajukan budaya fotografi. Seperti kamera instan kami “instax”, yang diluncurkan pada tahun 1998, kini menawarkan beragam model yang memenuhi beragam kebutuhan pengguna di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Instax populer terutama di kalangan anak muda, yang senang dapat mencetak dan berbagi momen berharga secara langsung on the spot, dan merasakan relasi erat dengan keluarga dan teman-teman ketika berbagi hasil cetak foto.
Selanjutnya, kemampuan reproduksi warna kamera kami menjadi salah unggulan kami di kalangan para pengguna produk kami, yang sering disebut sebagai “Memory Colors”.
Q3. Bagaimana Fujifilm berkontribusi untuk mengendalikan perluasan COVID-19 sebagai perusahaan perawatan kesehatan yang komprehensif ?
A3. Sebagai perusahaan perawatan kesehatan menyeluruh, Fujifilm memerangi pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia dengan berbagai produk dan layanan kami, yang digunakan mulai dari untuk pencegahan, diagnosis hingga pengobatan.
Seperti untuk bidang diagnosis, Fujfilm meluncurkan alat uji antigen yang sangat sensitif namun tidak memerlukan perangkat khusus untuk pengujian.
Kami juga menyediakan berbagai peralatan medis seperti sistem X-ray portable dan sistem diagnostik ultrasonografi yang ringkas untuk digunakan dalam diagnosis pneumonia dan penyakit lainnya. Produk dan layanan ini bersama-sama membantu meringankan beban petugas kesehatan dan mencegah penyebaran infeksi di fasilitas medis di seluruh dunia.
Q4. Bagaimana prediksi Fujifilm untuk pertumbuhan bisnis ke depan, terutama saat pandemi tampaknya mulai menurun di berbagai belahan dunia?
A4. Pada tahun 2017, Fujifilm meluncurkan rencana CSR “Rencana Nilai Berkelanjutan 2030 (SVP2030).” SVP2030 menetapkan tujuan Fujifilm untuk tahun 2030 sejalan dengan “tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)” yang dipromosikan oleh PBB. Pada tahun 2021, Fujifilm meluncurkan “VISION2023” yang merupakan sebuah rencana pengelolaan jangka menengah yang mencakup periode tiga tahun dari tahun fiskak 2021 hingga 2023.
Secara global, Fujifilm menetapkan target pada tahun fiskal 2030 yaitu pendapatan lebih dari 3,5 triliun yen dan pengurangan 45% emisi CO2 di seluruh produk lifecycle (dibandingkan dengan pada tahun fiskal 2013).
Q5. Sebagai salah satu perusahaan yang berkelanjutan (sustainable), bagaimana FUJIFILM telah mendukung dalam memecahkan masalah sosial di Indonesia?
A5. Di bawah SVP2030, Fujifilm Group akan memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut untuk menyelesaikan masalah sosial melalui kegiatan bisnisnya, termasuk peluncuran teknologi, produk, dan layanan inovatif, sesuai tujuan kami untuk berkembang menjadi perusahaan yang dapat memberikan kontribusi lebih besar untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan.
Tahun lalu saat hari peringatan Kanker Payudara Sedunia, kami mengadakan kampanye #LikemuDonasimu melalui media sosial untuk mengajak masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pencegahan dan deteksi dini kanker payudara. Dalam kampanye tersebut, kami memberikan skrining mamografi gratis untuk kanker payudara survivors.
Kami mengunjungi panti asuhan di 3 kota besar di Indonesia dan berbagi kebahagiaan dengan membawa keceriaan instax kepada ratusan anak.
Melalui Astalift, brand skincare Fujifilm, kami memberdayakan wanita di Indonesia melalui kampanye “Be Your Own version of Radiant” untuk mendukung wanita Indonesia merasa nyaman dan percaya diri dengan kulit mereka sendiri.
Kami juga mengadakan Skindependence Campaign di bulan Agustus 2021 sebagai bagian dari Hari Kemerdekaan Indonesia, untuk mengajak para wanita Indonesia berbagi pemahaman mereka dengan cara kreatif mereka sendiri dalam bentuk video atau gambar dengan harapan dapat berbagi opini positif kepada sesama wanita melalui media sosial.
Q6. Ceritakan tentang konsep “Value from Innovation” & “Never Stop” dan mengapa hal ini penting bagi Fujifilm untuk tetap relevan?
A6. Fujifilm telah menciptakan slogan korporasi baru, “Value from Innovation” pada tahun 2014. Slogan tersebut mengungkapkan komitmen Fujifilm untuk terus menghasilkan teknologi, produk, dan layanan bernilai tambah bagi masyarakat melalui inovasi.
“Never Stop” sendiri merupakan tagline kampanye global kami, yang selaras dengan slogan perusahaan “Value from Innovation.” Ini menunjukkan kekuatan komitmen Fujifilm yang tiada henti berusaha ambil bagian dalam menyelesaikan tantangan sosial melalui berbagai produk, teknologi, dan layanan yang kami tawarkan dan selalu bergerak maju.