Samsung Lakukan Restrukturisasi Perusahaan, Perubahan Besar Sejak 2017

Akbar Evandio
Rabu, 8 Desember 2021 | 12:23 WIB
Samsung/Reuters
Samsung/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Samsung Electronic melakukan restrukturisasi dengan menggabungkan beberapa divisi-divisi yang sebelumnya terpisah.

Dikutip melalui The Verge, salah satu divisi yang digabungkan oleh perusahaan adalah bisnis ponsel dan consumer yang membawahi produk elektronik seperti TV dan lainnya.

“Ini adalah perubahan besar pada struktur Samsung sejak 2017, yaitu saat raksasa Korea Selatan itu menunjuk tiga pemimpin untuk membawahi tiga divisi terpisah,” tulis Samsung, Rabu (8/12/2021).

Alhasil, Samsung ke depan akan memiliki dua CEO yang membawahi dua divisi, yaitu Device Solutions yang berisi bisnis semikonduktor, dan SET Division yang merupakan divisi baru, dan di dalamnya ada bisnis ponsel, TV, dan produk elektronik lainnya.

Jong-hee Han, yang sebelumnya bertanggung jawab atas bisnis tampilan visual, kini juga menjadi CEO departemen SET. Sebelumnya, Han disebut berhasil membawa Samsung ke puncak penjualan TV global selama 15 tahun.

"[Han] diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai bisnis dari departemen SET dan membantu mempromosikan pengembangan bisnis dan teknologi baru," tulis Samsung dalam keterangannya.

Pada saat yang sama, Kyehyun Kyung, mantan CEO Samsung Electro-Mechanics dan Presiden Samsung, sekarang menjadi CEO Device Solutions. Sebelum ini, Kyung juga memimpin tim produk memori flash Samsung dan tim desain DRAM, dan sekarang menjadi pemimpin dalam bisnis semikonduktor Samsung.

Sejauh ini pemasukan terbesar Samsung masih berasal dari perangkat mobile, yaitu mencapai US$24,2 miliar pada kuartal III/2021. Namun bisnis chip semikonduktornya tak tertinggal terlalu jauh dengan pemasukan US$22,6 miliar, yang terbantu dari permintaan DRAM untuk server yang melesat.

Sementara kepala kantor pusat Samsung di Amerika Utara Hark Kyu Park kini juga menjadi CFO. Restrukturisasi di bisnis Samsung ini merampingkan struktur organisasi mereka menjadi dua bisnis besar, yaitu produk untuk konsumer dan komponen.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper