Antisipasi Omicron Muncul di Indonesia, Startup Healthtech Lakukan Ini

Ahmad Thovan Sugandi
Senin, 29 November 2021 | 16:15 WIB
Ilustrasi startup healthtech.
Ilustrasi startup healthtech.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Startup healthtech mulai melakukan persiapan untuk mengantisipasi apabila varian baru Covid-19 yakni Omicron muncul di Indonesia.

VP Goverment Relation & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto secara rutin memantau perkembangan evolusi virus corona dan akan mempersiapkan tim seandainya terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Kami akan siapkan tim jika terjadi lonjakan permintaan layanan, termasuk suplai dokter dan apotek, serta kesiapan lokasi-lokasi Tes Covid-19" ujarnya saat dihubungi secara daring, Senin (29/11/2921).

Adekine mengatakan Halodoc akan selalu berupaya untuk memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan berbagai layanan saat lonjakan kasus Covid-19 terjadi.

Selain itu, dia melanjutjan, Halodoc juga akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk terus memantau penyebaran varian baru Covid-19 Omicron. Selanjutnya, Halodoc bersedia bila diminta oleh pemerintah untuk memberi bantuan maupun dukungan layanan terkait lonjakan kasus Covid-19 di masa mendatang.

Ketua Asosiasi Healthtech Indonesia Gregorius Bimantoro menyebut ekosistem healtech terus melakukan persiapan menyikapi perkembangan varian baru Covid-19. Layanan telemedicine akan dimaksimalkan untuk melakukan edukasi protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi.

Menurut Gregorius percepatan vaksinasi penting karena dicurigai varian Imicron muncul akibat ketidakmerataan vaksinasi Covid-19.

"Untuk sekarang yang perlu ditingkatkan pemeriksaan genomik bukan hanya PCR tapi sampling untuk sequencing yang lebih lengkap," ujarnya.

Dilansir dari laman World Health Organization (WHO), Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE) atau kelompok ahli independen yang secara berkala memantau dan mengevaluasi evolusi SARS-CoV-2 melaporkan adanya B.1.1.529.

Varian B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO berasal dafi Afrika Selatan pada 24 November 2021. TAG-VE telah menyarankan WHO varian tersebut harus ditetapkan sebagai VOC (Variant of Concern) dan WHO telah menetapkan B.1.1.529 sebagai VOC, bernama Omicron.

Menurut WHO, Omicron memiliki jumlah mutasi yang banyak dan mengkhawatirkan. Varian tersebut juga dilaporkan memiliki potensi lebih cepat menular bila dibandingkan dengan varian lain.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper