Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. memperlihatkan keseriusannya dalam memenuhi komitmen pembangunan jaringan 4G di perdesaan yang belum mendapat akses 4G.
Perusahaan berkode saham EXCL itu telah membangun 4G di 94 desa dari 88 desa yang ditargetkan pada 2021.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan sebagai pemegang izin penyelenggaraan jaringan bergerak seluler, XL berkomitmen dari tahun ke tahun untuk dapat menunjukkan performa dalam memenuhi kewajiban atas izin yang didapat tersebut secara maksimal.
Untuk kewajiban pembangunan jaringan 4G di desa-desa yang belum mendapatkan akses internet cepat, XL telah membangun melebihi target yang ditentukan pada 2021.
“Dari 88 desa yang ditargetkan pada 2021, XL Axiata membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi di 94 desa,” kata Ayu kepada Bisnis, Sabtu (20/11/2021).
Ayu mengatakan perseroan mendukung program pemerintah terkait dengan pembangunan jaringan 4G di desa-desa, dengan tetap mempertimbangkan aspek teknis, geografis, demografis dan ketersediaan infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan PLN.
Pemerintah melalui Kemenkominfo meminta XL Axiata agar dapat berkontribusi untuk melakukan pembangunan di 861 wilayah non-3T dari total 3.435 wilayah dalam jangka waktu dua tahun atau selama periode 2021-2022.
“Tidak ada perubahan yang akan dilakukan XL Axiata dalam memenuhi kewajiban pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah,” kata Ayu.
Sebelumnya, pada Desember 2020 Kemenkominfo mengevaluasi perpanjangan izin penggunaan spektrum frekuensi di pita 800, 900, dan 1800 MHz.
Terdapat dua operator seluler -- Telkomsel dan Smartfren -- yang menyatakan sanggup memenuhi komitmen pembangunan di desa-desa non-4G. Keduanya mendapat perpanjangan 10 tahun.
Di luar operator tersebut -- Tri, Indosat dan XL Axiata -- akan diperpanjang 1 tahun dahulu, kemudian akan dievaluasi kembali. Alasannya, operator tersebut telah menyampaikan komitmen tetapi belum memenuhi jumlah yang diusulkan Kemenkominfo melalui konsultan.
Berdasarkan dokumen tentang izin penggunaan frekuensi yang diterima Bisnis, Konsultan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah membagi jumlah titik penggelaran 4G di desa-desa komersial yang belum mendapat akses telekomunikasi.
Konsultan Bakti membagi 3.435 titik desa kepada 6 operator seluler yang mengajukan perpanjangan izin penggunaan spektrum frekuensi.