Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan telah menyelesaikan evaluasi izin prinsip merger PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri)
Rencananya izin prinsip merger tersebut akan diumumkan sore ini. “Akan ada konferensi persnya segera sore ini,” kata Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail kepada Bisnis.com, Senin (8/11/2021).
Izin prinsip merger memuat beberapa hal terkait dengan perusahaan gabungan Indosat dan Tri atau Indosat Ooredoo Hutchison.
Informasi tersebut antara lain seperti akta perusahaan Indosat Ooredoo Hutchison, struktur dewan direksi dan komisaris, spektrum frekuensi dan lain sebagainya.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah mengatakan belum menerima informasi mengenai izin prinsip merger.
Berdasarkan informasi yang diterima, izin prinsip merger selesai hari ini. “Kabarnya sudah keluar namun kami belum terima dokumennya,” kata Danny.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pemerintah mendukung konsolidasi industri telekomunikasi dengan tujuan agar lebih efisien dan produktif.
Undang-undang Cipta Kerja No. 11/2020, kata Johnny, mengamanatkan terjadinya berbagi infrastruktur telekomunikasi - baik telekomunikasi pasif, maupun telekomunikasi aktif - antar-operator seluler.
“Kenapa ada infrastruktur sharing? agar operator tidak membangun sistemnya sendiri-sendiri dan belanja modalnya makin mahal. Itu [akan menjadi] beban bagi pelanggan,” kata Johnny.
Konsolidasi operator seluler sendiri dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, melakukan kerja sama infrastruktur dengan skema business to business (B2B). Kedua, dengan melakukan merger atau konsolidasi.
Merger Indosat dan Tri Indonesia, menurut Johnny, merupakan salah satu merger terbesar di Indonesia.
Penggabungan dua perusahaan menjadi satu akan membuat biaya operasional menjadi lebih hemat, yang berdampak pada harga layanan ke masyarakat yang makin terjangkau di tengah jalur percepatan transformasi digital.
“Kami harapkan terjadi efisiensi spektrum, efisiensi infrastruktur dan sumber daya manusia yang lebih hebat dan permodalan yang lebih kuat,” kata Johnny.