Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim menyampaikan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan membantu perguruan tinggi mengakselerasi peningkatan mutu lembaga.
Dia melanjutkan, pemanfaatan AI juga memberikan dorongan bagi pembelajaran yang sejalan dengan tujuan merdeka belajar dalam program Kampus Merdeka.
“Namun, untuk menjawab tantangan masa depan, mahasiswa juga tidak hanya harus cerdas secara inteligensi, tetapi juga matang secara karakter,” katanya lewat diskusi virtual, Kamis (30/9/2021).
Dilansir dari Stanford Computer Science, AI atau kecerdasan artifisial adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer.
Di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan AI, di mana salah satunya adalah menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI.
Selain itu, dalam cakupan industri, penerapan AI juga dapat dimanfaatkan pada berbagai sektor.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan pemerintah mulai menerapkan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk kegiatan pariwisata (AI for Tourism).
Dia menjelaskan bahwa dalam strategi pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf), pemerintah telah menerapkan teknologi AI dan menggunakan inovasi Maha Data, pembelajaran mesin, internet untuk segala (Internet of Things/IoT), serta digitalisasi termasuk robotik.
“Orkestrasi pemulihan parekraf ini melibatkan model Pentahelix, bukan hanya pemerintah tetapi juga beberapa pihak termasuk akademisi,” katanya.