Bisnis.com, JAKARTA - Crayon, penyedia cloud asal Norwegia, telah mempersiapkan strategi usai memutuskan untuk masuk ke pasar cloud Indonesia yang dinilai memiliki pertumbuhan yang cepat.
Country Director Crayon Indonesia Anissa Sharmanti mengatakan sebagai pendatang baru dalam bisnis cloud di Tanah Air, strategi utama Crayon adalah menyediakan solusi migrasi cloud yang berfokus pada pelanggan berdasarkan efisiensi data dan biaya.
International SOS, perusahaan layanan risiko kesehatan dan keamanan terkemuka di dunia, telah bekerja sama dengan Crayon dan mengalami penghematan biaya enam digit melalui pengoptimalan lisensi cloud.
Baca Juga Crayon Resmi Masuk Pasar Cloud Indonesia |
---|
"Crayon adalah mitra global dengan beberapa penyedia layanan cloud teratas. Sebagai perusahaan teknologi dengan kemampuan multi-cloud, kami dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan dan anggaran pelanggan kami,” jelas Anissa dalam siaran pers, Kamis (23/9/2021).
Dia menambahkan dengan tim global dan pengalaman luas dalam layanan cloud, data, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Crayon sebagai pendatang baru di pasar Indonesia telah memiliki lebih dari 30 klien korporat dan perusahaan mengharapkan pertumbuhan pendapatan sebesar 300 persen dalam dua tahun ke depan.
Menurut proyeksi International Data Corporation (IDC), pasar cloud Indonesia akan tumbuh rata-rata 31 persen per tahun selama 5 tahun ke depan menjadi US$1,2 miliar pada 2024, seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Data terbaru Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa hanya 19 persen atau sekitar 12 juta UMKM yang telah onboarding di ekosistem digital.
Sebagai bagian dari pemberdayaan UKM menuju inklusi ini, Crayon tidak hanya menyediakan adopsi dan layanan cloud tetapi juga memperkuat layanan AI di pasar Asia Tenggara dengan mendirikan AI Center of Excellence di Singapura untuk membantu dan mendukung UKM dalam perjalanan transformasi digital.