IGDX 2021 Kembangkan Pengalaman Developer Gim Lokal

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 21 September 2021 | 18:05 WIB
Ilustrasi kafe siber/wikimedia commons
Ilustrasi kafe siber/wikimedia commons
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 diharapkan meningkatkan skill dan pengalaman developer game lokal lebih berkembang.

Tahun ini IGDX akan diselenggarakan mulai 16 Agustus hingga November 2021 dengan tiga skema acara yakni IGDX Academy, IGDX Business, dan IGDX Conference. Perhelatan event ini diharapkan mendorong industri gim Indonesia mampu bersaing secara global. Sebab, developer gim lokal mendapat pelatihan dan belajar langsung dari pelaku industri gim global.

Founder & CEO TOGE Production Kris Antoni Hadiputra percaya IGDX 2021 mengatakan, Indonesia punya sederet developer gim potensial yang ingin berkarya dan bersaing secara global, karena banyak developer muda Indonesia mampu merintis kariernya dari kecil hingga membangun studio sendiri.

Namun, menurut Kris, minimnya pengalaman masih menjadi kendala developer gim Indonesia bersaing di kancah internasional. Karenanya event seperti IGDX 2021 diperlukan untuk mengasah skill mereka.

“Meski talenta banyak, kebanyakan pengalamannya masih hijau. Mereka butuh proses, diberikan kesempatan agar bisa eksperimen, sehingga perlu try and error untuk mendapatkan skill,” ujar Kris.

Menurut dia, developer gim Indonesia selama ini kesulitan mendapat akses bertemu pelaku industri gim global. Seperti diketahui, letak Indonesia terbilang jauh dari pusat industri gim, seperti Amerika Serikat dan Jepang.

“Kita harus mengeluarkan biaya tidak kecil untuk mendapat akses bertemu pelaku industri gim global. Kendala pendanaan juga dialami ketika developer ingin mengembangkan produksinya,” kata Kris yang juga akan menjadi mentor pada IGDX 2021.

Co-Founder & COO Agate dan Mentor IGDX Academy 2021 Shieny Aprilia berharap IGDX mampu menjadi mesin penggerak dan memberikan “snowball effect” agar industri game lokal berkembang dengan optimal.

“Kami sangat berharap pelaku industri game lokal semakin bisa men-generate revenue di pasar lokal yang potensinya masih sangat besar,” kata Shieny.

Ia mengatakan, market share industri game lokal terhadap pasar game secara keseluruhan di Indonesia masih sangat rendah sehingga dengan adanya IGDX diharapkan  bisa meningkatkan market share pelaku game lokal sehingga industri lokal bisa tumbuh berkelanjutan dan membuka lebih banyak lapangan kerja.

Mengutip hasil penelitian dari Kominfo, LIPI, dan AGI, bahwa game Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun 2017 ke 2019. Pertumbuhan itu tidak hanya dalam skala produksi, tapi juga skala usaha.

Namun market share industri gim lokal masih sangat kecil sehingga sekitar 97 persennya masih dikuasai asing. “Ini pasar yang besar tetapi pemain lokal masih sedikit sekali,” kata Direktur Aplikasi, Permainan, TV dan Radio, Kemenparekraf, Syaifullah.

Untuk itu, lanjut Syaifullah, pemerintah telah mengembangkan beragam program yang terintegrasi dari hulu ke hilir dalam upaya mendorong semakin berkembangnya industri game lokal, salah satunya melalui IGDX.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Samuel A Pengerapan mengatakan, IGDX 2021 digelar untuk mendorong industri game lokal bersaing di level global. Event ini diadakan untuk menyambut momentum industri game yang saat ini sedang berkembang pesat di tengah pandemi.

IGDX 2021 merupakan upaya meningkatkan kapasitas pelaku industri game dalam negeri dan mendorong industri game lokal untuk go global. Sehingga industri game Indonesia semakin hari semakin meningkat, baik dari sisi produsen maupun penggunanya,” ujar Samuel.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper