Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan jika pemberlakukan pembelajaran tatap muka tidak mampu pengaruhi pamor perusahaan rintisan sektor pendidikan (startup edutech).
“Menurut saya tidak akan berpengaruh pada penggunanya. Itu karena edutech ini kan dibuat sebagai suplemen tambahan dari sekolah. Artinya, kendati sekolah tatap muka sudah jalan, bukan berarti nanti penggunanya tidak menggunakan aplikasinya lagi,” katanya, Kamis (2/9/2021).
Tesar juga mengatakan jika kembalinya pembelajaran tatap muka tidak membuat investor mundur. Setiap startup edutech sudah merancang market segmen, dengan kata lain perusahaan sudah memprediksi keadaan pasar, termasuk menghitung kemampuan para pengguna untuk membayar aplikasi mereka.
Dia menilai investor akan tertarik dengan melihat dari transaksi aplikasi tersebut. Jika rating aplikasi masih menanjak maka masih tetap potensial di buru investor.
Selain itu, berjalanya sekolah tatap muka tidak akan menggeser eksistensi edutech. Itu karena memang fungsinya adalah untuk mengantikan bimbingan belajar offline bukan sekolah.
Tesar menuturkan dengan kembalinya pembelajaran tatap muka teknologi edukasi harus tetap fokus sebagai tambahan materi di luar sekolah. Dengan begitu, anak yang mengikuti pembelajaran secara online melalui layanan dari edutech akan memperoleh nilai lebih baik dari anak yang tidak menggunakan.
Baca Juga OVO Dorong UMKM Melek Literasi Keuangan |
---|
“Sebenarnya yang harus juga di edukasi orang tuanya, bukan hanya murid atau siswanya. Biasanya orang tua yang memiliki keinginan supaya anaknya masuk rangking dan nilainya bagus,” ujarnya.