Tak Perlu Berstatus Unikorn untuk Bisa IPO. Ini Alasannya

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 31 Agustus 2021 | 06:32 WIB
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA –  Sejumlah perusahaan rintisan berlomba-lomba melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Uniknya, tren tersebut diprediksi akan memperketat persaingan antar pemain non-unikorn.

Ketua Umum Indonesian Digital - Empowering Community (IDIEC),  M. Tesar Sandikapura membeberkan jika kesiapan startup untuk go public itu bukan dilihat dari statusnya unikorn atau bukan, tetapi lebih kepada arus kasnya.

“Bukunya ini sudah positif atau belum. Walaupun dia decacor, namun jika dia bukunya merah semua tidak akan berani IPO. Karena jika sudah IPO semua buku harus dilihat,” ujaranya saat dibubungi Bisnis, Senin (30/8/2021).

Tesar menambahkan faktor lain yang harus dilihat adalah model bisnisnya. Jika masih dalam tahapan 'bakar duit', maka perusahaan rintisan tersebut tidak akan berani melakukan IPO. 

Selama persyaratan IPO memenuhi dan model bisnisnya sudah disetujui, maka perusahaan yang belum berstatus unikorn pun layak untuk melantai di bursa.

Selain itu, menurut Tesar beban masa lalu perusahaan rintisan tersebut juga masih kecil. Jika sudah menyandang status unikorn, beban perusahaan tersebut akan lebih berat karena yang dijual adalah evaluasi.

Karena itu, tren IPO bagi startup non-unikorn diakuinya menarik. Perusahaan yang sudah berada di level ini memang lebih tenar, tetapi bukan berarti itu akan menarik minat publik atau investor bursa.

“Menurut saya untuk ketenaran ada hubungan untuk IPO. Tapi tidak signifikan karena yang dilihat investor itu bukan ketenaran saja. Yang penting itu bukunya oke. Meskipun status unikorn namun bukunya merah semua orang juga tidak akan berani,” tandas Tesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper