Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementerian Industri untuk menyiapkan peta jalan implementasi Industri 4.0 dan Making Indonesia 4.0.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto mengatakan bahwa pihaknya menggandeng Kementerian Perindustrian menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi digital sesuai dengan kebutuhan industri untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0.
“Kominfo kembali mempertajam upaya mencetak sumber daya manusia dengan kompetensi digital yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong percepatan peningkatan daya saing sumber daya manusia industri, serta komunikasi dan informatika,” katanya, Sabtu (28/8/2021).
Hary juga menjelaskan, kerja sama antara dua instansi itu akan mensinergikan sejumlah program unggulan yang ada di masing-masing kementerian, seperti digital talent scholarship atau DTS, pelatihan 3 in 1, program pendidikan setara diploma satu, dan digital capability center.
Menurutnya, lulusan DTS 2021 nantinya akan memiliki peluang untuk mengikuti pelatihan industri yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian.
“Seluruh lulusan akademi DTS memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti beragam pelatihan industri di bawah Kementerian Perindustrian,” jelasnya.
DTS sendiri memiliki delapan macam akademi dan menawarkan beragam tema pelatihan. Bahkan Kementerian Kominfo menyiapkan marketplace job portal daring yang bernama Sistem Monitoring Alumni Sertifikasi Kominfo (Simonas).
“Simonas dirancang untuk mempertemukan alumni DTS dengan dunia usaha dan dunia industri yang sedang mencari talenta digital,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Arus Gunawan menyampaikan bahwa digitalisasi menjadi isu penting dalam penciptaan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian dan Lembaga di Indonesia.
Apalagi, dunia usaha digital di Indonesia mampu meningkat hingga 50 persen di tengah pandemi Covid-19.
“Ini tentu memicu percepatan implementasi Industri 4.0 di berbagai bidang dan menjadi tuntutan tersendiri bagi kementerian serta Lembaga untuk mampu mengembangkan SDM yang cakap digital, tak terkecuali dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi industri di lingkungan Kementerian Perindustrian,” jelasnya.
Dia pun berharap, sinergi yang dibangun tersebut dapat meningkatkan penguasaan teknologi agar sumber daya manusia di bidang industri memiliki daya saing.
“Dengan sinergitas yang dibangun, diharapkan bisa menjadi pendukung pencapaian sasaran pemerintah dalam Making Indonesia 4.0 untuk membuka peluang 7 juta—19 juta lapangan pekerjaan baru di sektor manufaktur maupun non-manufaktur pada tahun 2030,” ujarnya.