Pendanaan Startup Bisa Bikin UMKM Ikut Naik Kelas

Akbar Evandio
Jumat, 27 Agustus 2021 | 18:52 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Modal ventura menilai aksi sejumlah perusahaan rintisan (startup) yang mulai menghadirkan mekanisme pendanaan akan membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk turut naik kelas.

Co-Founder & Managing Director Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani menyampaikan, tidak hanya membantu antarstartup, tetapi pemain yang menghadirkan mekanisme pendanaan mampu menyasar banyak UMKM yang notabenenya belum bankable dan memang sulit untuk naik kelas.

Dia melanjutkan dengan adanya platform di segmen atau sektor masing-masing yang membantu sisi pendanaan akan menjadi jembatan bagi pemilik dana menyalurkan dana pinjaman ke sektor UMKM dengan memperhatikan faktor risiko yang lebih aman.

“Ada hubungan nilai saling membutuhkan, di mana startup terkait menginginkan UMKM partner mereka bisa memasok lebih banyak dan perpanjangan ke institutional lender menjadi penting ke depannya,” ujarnya, Jumat (27/8/2021).

Lebih lanjut, Edward berharap mekanisme pendanaan turut menyertakan transparansi data terhadap profil UMKM, transaksi, dan faktor lainnya sehingga mitigasi risiko bisa dilakukan cepat dan sebisa mungkin real-time.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, terdapat sejumlah perusahaan yang mulai merambah bisnis ke mekanisme pendanaan.

Mulai dari TaniHub yang merupakan perusahaan rintisan berbasis teknologi agrikultur (agritech) yang turut merambah sektor platform teknologi finansial (fintech) yang berfokus pada skema peer-to-peer (P2P) lending, yaitu Tanifund yang menyasar petani dan UMKM.

Selain itu, belum lama ini perusahaan rintisan berbasis dagang elektronik berbasis fesyen muslim, Hijup juga menghadirkan Hijup Growth Fund dengan melakukan pembiayaan dan pendampingan bisnis untuk brand fesyen muslim lokal dan UMKM.

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan seiring dengan tumbuhnya sebuah perusahaan rintisan, maka akan dirasa perlu untuk melakukan ekspansi, baik produk dan jasa terutama agar value chain terjaga.

“Contoh, bagi e-commerce, usahakan ada jasa logistik, pembayaran dan juga pembiayaan bagi para pelapak (merchants). Jadi komplit ekosistemnya dan memastikan supply chain terjaga,” ujarnya.

Dia melanjutkan, apabila pemain baru di sektor terkait bisa mendapatkan pendanaan dari pemain lama yang sudah ahli di bidangnya, maka ekosistem akan makin solid.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper