Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) menyambut positif inisiasi sejumlah perusahaan rintisan (startup) yang mulai menghadirkan mekanisme pendanaan antarsesama startup.
Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R. Sirait mengatakan setiap perusahaan akan sangat baik jika bisa turut berkontribusi untuk ekosistemnya.
“Kami melihat sekarang ini sejumlah pemain turut serta untuk upaya mengembangkan perusahaan mereka dengan menguatkan ekosistem tempat mereka bernaung. Ini bukan tren, tetapi memastikan usaha mereka akan makin kuat dan solid ke depan,” ujarnya, Jumat (27/8/2021).
Dari pantauan Bisnis.com, terdapat sejumlah perusahaan yang memiliki mekanisme pendanaan. Mulai dari TaniHub yang merupakan perusahaan rintisan berbasis teknologi agrikultur (agritech) yang turut merambah sektor platform teknologi finansial (fintech) yang berfokus pada skema peer-to-peer (P2P) lending, yaitu Tanifund yang menyasar petani dan UMKM.
Selain itu, belum lama ini perusahaan rintisan berbasis dagang elektronik berbasis fesyen muslim, Hijup juga menghadirkan Hijup Growth Fund dengan melakukan pembiayaan dan pendampingan bisnis untuk brand fesyen muslim lokal dan UMKM.
Jefri menyebutkan, setiap perusahaan boleh melakukan bisnis apa saja, tetapi agar turut terdaftar secara legal sehingga berada dalam pantauan pemerintah.
Dia menjelaskan untuk perusahaan selanjutnya yang ingin menyasar segmen peer to peer (P2P) lending agar setiap transaksi yang dilakukan berada di bawah pengaturan OJK sehingga lebih teratur secara keuangan dan memenuhi perlindungan konsumen.
Sementara itu, untuk perusahaan rintisan yang ingin merambah bisnis lain juga diharapkan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas pelaku usaha.
Jefri pun melanjutkan, upaya perusahaan rintisan untuk turut menyasar sektor berbeda atau mekanisme pendanaan turut memberikan indikasi positif terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan termasuk ke masyarakat.
“Ke depan, mekanisme ini akan memperkaya pemain-pemain baru nantinya. Pendanaan untuk perusahaan di level pra-benih hingga benih menjadi tidak harus melalui modal ventura, tetapi antarstartup. Ini fenomena yang baik,” tuturnya.