Xiaomi Ingin Tambah 200 Gerai Baru hingga Akhir 2021

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 16 Agustus 2021 | 15:25 WIB
Pelanggan mengantre di depan Authorized Mi Store di Roxy Mas, Jakarta pada Minggu (13/5/208). Xiaomi meresmikan pembukaan enam Authorized Mi Store terbaru di Indonesia/Xiaomi
Pelanggan mengantre di depan Authorized Mi Store di Roxy Mas, Jakarta pada Minggu (13/5/208). Xiaomi meresmikan pembukaan enam Authorized Mi Store terbaru di Indonesia/Xiaomi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Xiaomi, produsen perangkat elektronik asal China, akan terus berfokus memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjaga posisi mereka sebagai pemimpin pasar ponsel di Indonesia.

Xiaomi berupaya lebih dekat dengan mendengar kebutuhan mereka dan menghadirkan toko fisik yang lebih banyak hingga akhir tahun. Targetnya, pada 2021 terdapat 500 toko fisik yang membantu pemasaran Xiaomi di Tanah Air.

Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengatakan dengan mendengarkan kebutuhan masyarakat, Xiaomi dapat mengeluarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Strategi tersebut sukses membuat Xiaomi tumbuh di Indonesia hingga menjadi penguasa pasar nomor satu versi Canalys.

Canalys menempatkan Xiaomi di urutan teratas. Xiaomi berhasil mengalahkan Samsung dan Apple dengan menguasai 28 persen pangsa pasar dan mencatatkan pertumbuhan 112 persen pada kuartal II/2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Xiaomi akan terus menjadi perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan. Kami akan mendengar masukan pelanggan dan lebih dekat kepada mereka,” kata Alvin dalam diskusi virtual, Senin (17/8/2021).

Alvin menambahkan pada sisa waktu 2021, Xiaomi akan terus membanjiri pasar Indonesia dengan produk-produk ponsel pintar dan Iot yang menarik. Xiaomi juga akan terus ekspansi dengan membangun lebih banyak kantor fisik.

Hingga kuartal II/2021, Xiaomi telah memiliki 300 toko, dan ditargetkan bertambah 200 toko lagi sehingga menjadi 500 toko pada akhir 2021.

“Kami saat ini sudah memiliki 3.000 promotor, kami akan terus menambah orang untuk membangun bisnis Xiaomi yang lebih baik lagi,” kata Alvin.

Dia menyatakan Indonesia merupakan pasar berkembang. Penetrasi ponsel pintar saat ini masih 50 persen.

Xiaomi dan produsen ponsel lainnya memiliki pekerjaan rumah yang besar yaitu mendorong penetrasi ponsel lebih dalam, khususnya di daerah yang sulit dijangkau.

Untuk menjadi nomor satu, setiap produsen harus menguasai 25 persen pangsa pasar, hal tersebut hanya dapat tercapai dengan memenuhi kebutuhan pasar.

“Itulah kenapa tim Xiaomi setiap minggu melihat kebutuhan pasar untuk membuat perkiraan terkait berapa banyak ponsel yang harus dimasukan ke Indonesia,” kata Alvin.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper