Bisnis.com, JAKARTA - Website saat ini sudah menjadi kebutuhan tidak hanya bagi perusahaan besar saja tetapi juga para pelaku usaha kecil dan menengah. Terlebih di tengah perkembangan teknologi digital, para pelaku usaha tidak lagi bisa hanya mengandalkan media sosial atau e-commerce saja, tetapi harus memiliki toko online sendiri.
Namun sayangnya, untuk membuat website yang menarik dibutuhkan kemampuan coding dan pemrograman yang mumpuni jika pun harus menggunakan jasa web developer harganya akan sangat mahal. Memang saat ini sudah ada sejumlah website gratis tetapi desainnya akan sangat monoton.
Peluang inilah yang kemudian ditangkap oleh Kevin Chandra untuk membuat Typedream, perusahaan pembuat situs web tanpa kode yang mudah digunakan tetapi menghasilkan website yang memiliki tampilan indah layaknya website dari profesional yang menggunakan coding.
Kevin bersama keempat temannya yakni Michelle Marcelline, Albert Putra Purnama, Anthony Harris Christian, dan Putri Karunia mengembangkan bisnis tersebut di Amerika Serikat. Mereka berlima merupakan putra-putri Indonesia yang berhasil memasuki program inkubator Y Combinator pada 2020.
Baca Juga : Sirclo Ingin Gaet 10.000 UMKM Gabung Ekosistem |
---|
Dari sanalah mereka lantas bertemu dan memiliki misi yang sama untuk membantu masyarakat, pelaku UMKM, creator, maupun perusahaan membuat website sendiri dengan mudah layaknya seperti mengetik di dokumen Google Doc atau Microsoft Word. Proses pembuatannya pun hanya memakan waktu sekitar 10 hingga 15 menit saja.
“Saat ini permintaan pembuatan website terbilang cukup tinggi dengan model desain yang lebih simple tidak terlalu banyak layout tetapi eye catching dengan warna gradasi yang kekinian. Dan itu semua kami sediakan dalam Typedream,” tuturnya.
Kevin mengisahkan bahwa sejak awal kepindahannya ke Amerika untuk menempuh pendidikan di University of Southern California, dia memang sudah bercita-cita membangun startup. Sejak itu pula dia sudah mencari co-founder untuk membangun startup bersama.
Selama dua tahun pertama, Kevin harus melalui community college karena latar belakang pendidikan nasionalnya tidak sesuai dengan universitas di AS. Setelah dua tahun mencoba, Kevin berhasil menemukan tim co-founding-nya bersama 4 mahasiswa Indonesia lainnya dan mendirikan Typedream.
Mulanya, Kevin bersama keempat rekannya tersebut mendirikan cotter.app yakni layanan otentikasi yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke platform apapun tanpa harus memasukan kata sandi.
“Proyek sebelumnya masih kurang sehingga kami membuat terobosan baru yang dinilai bisa bertumbuh lebih cepat dan lebih bagus yakni Typedream,” ujar pria berusia 24 tahun ini.
Ternyata bisnis startup pembuatan situs web tanpa kode ini menarik minat para investor sehingga mereka pun berhasil meraih pendanaan tahap awal (seed funding) yang mencapai 7 digit.
Adapun para investornya antara lain Y Combinator, Founder Makerpad Ben Tossell, mantan partner di Sequoia Capital Timothy Lee, Eksekutif WordPress Aadil Mamujee, serta founding engineer Twitter Blaine Cook.
“Dana tersebut akan kami gunakan untuk meningkatkan kapabilitas produk, serta merekrut dan memperkuat tim berbasis anak-anak muda Indonesia. Karena ini seperti ada pride tersendiri dengan anak-anak Indonesia yang bisa berkarya dan diterima di pasar global,” terangnya.
COO Typedream Michelle Marcelline optimistis peluang di bisnis ini akan terus berkembang ke depannya apalagi makin banyak yang membutuhkan web karena dianggap sebagai real estatnya digital bagi individu, pelaku UMKM maupun perusahaan.
Typedream yang saat ini berbasis di San Fransisco ini berharap dapat melayani pasar secara global. Artinya siapapun dan dari negara manapun bisa menggunakan aplikasi pembuatan website tanpa kode ini, tidak hanya dari Amerika atau Indonesia saja.
Apalagi saat ini pertumbuhan bisnisnya meningkat sangat signifikan dari bulan ke bulan yakni mencapai hingga 150 persen. Dia pun meyakini hingga akhir tahun, Typedream bisa mendapatkan hingga 10.000 pelanggan.
“Kami optimistis Typedream bakal terus bertumbuh karena kami menjadi jalan tengah pembuatan website tanpa kode tetapi memiliki desain profesional yang menggunakan coding atau programming,” tuturnya.
Adapun untuk biaya berlangganan Typedream berkisar antara Rp175.000 per bulan jika dibayarkan langsung selama setahun atau Rp250.000 per bulan jika dibayarkan per bulan.
Angka ini menurutnya jauh lebih rendah dibandingkan harus menggunakan jasa profesional yang bisa mencapai puluhan juta per tahun.