Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan rintisan berbasis lokapasar bisnis ke bisnis (B2B), GudangAda mengumumkan mengantongi lebih dari US$100 juta atau Rp1,45 triliun dalam putaran pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Asia Partners dan Falcon Edge.
Investor sebelumnya yakni Sequoia Capital India, Alpha JWC, dan Wavemaker turut berpartisipasi pada putaran pendanaan yang mengalami kelebihan permintaan atau melampaui target pendanaan sebesar US$75 juta. Total keseluruhan pendanaan GudangAda hingga hari ini telah menembus US$135 juta.
Founder and CEO of GudangAda Stevensang mengatakan dana terbaru ini akan digunakan untuk memperbesar tim perusahaan yang telah memiliki pengguna mencapai 500.000 UKM di Indonesia saat ini.
“Kami juga akan memperkuat ekosistem perusahaan, seperti layanan logistik, sistem pembayaran (POS/SaaS), pemasaran, data, dan layanan keuangan,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (22/7/2021).
Dia melanjutkan, GudangAda juga berencana memperkuat posisi dengan mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) agar dapat menawarkan layanan personalisasi terbaik bagi para pedagang UMKM.
Menurutnya, perusahaan saat ini tengah berada di posisi yang tepat untuk memberdayakan seluruh pemain rantai pasokan, mulai dari produsen, distributor, grosir, dan mengembangkan model monetisasi yang komprehensif dengan ekosistem yang lengkap.
CFO GudangAda JJ Ang mengatakan minat besar investor untuk putaran pendanaan Seri B merupakan bukti keberhasilan GudangAda dalam menciptakan nilai tambah bagi pelanggan sekaligus membangun platform dengan modal efisien yang mampu menghasilkan pertumbuhan.
Dia menyebutkan, minat investor yang kuat didorong oleh kemampuan GudangAda memacu pertumbuhan bisnis dan modal terproduktif sepanjang sejarah pasar Asia Tenggara, dengan pencapaian net merchandise value (NMV) sebesar US$6 miliar dalam waktu kurang dari 3 tahun.
“Saat ini aplikasi GudangAda digunakan oleh lebih dari setengah juta pedagang di seluruh Indonesia yang melibatkan lebih dari 3 juta orang pekerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan sejak diluncurkan pada pertengahan 2020, layanan GudangAda logistik meningkat dua kali lipat setiap dua bulan dengan menerapkan konsep bisnis asset-light dan capital-efficient.
Hingga saat ini, dia melanjutkan perusahaan telah bermitra secara resmi dengan lebih dari 65 prinsipal, termasuk prinsipal lokal, nasional, dan multinasional, seperti Sido Muncul, Sasa, dan Reckitt Benckiser.
"GudangAda berencana memperluas kerjasamanya dengan lebih banyak prinsipal kedepannya," katanya.