Pusat Data Edge Telkom (TLKM) Cocok Buat 5G

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 16 Juli 2021 | 11:34 WIB
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Selain mengembangkan pusat data hiper skala atau hyperscale, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) juga akan fokus mengembangkan pusat data jenis edge. Menggunakan branding neuCentriX, Telkom menilai pusat data skala kecil tersebut cocok untuk mendukung 5G.

Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan pembangunan neuCentriX dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi Sentral Telepon Otomat (STO) yang dialihfungsikan menjadi pusat data. Beberapa pelanggan global telah mengisi dan memanfaatkan layanan data center TelkomGroup.

“Ke depannya, implementasi pusat data juga akan dilanjutkan dengan pengembangan mikro pusat data untuk melayani kebutuhan implementasi teknologi 5G di mobile wireless,” kata Pujo, Jumat (16/7/2021).

Sekadar informasi, sejauh ini TelkomGroup telah memiliki 3 pusat data internasional di mancanegara, selain 3 data center regional Tier 3, dan 18 neuCentriX yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pujo mengatakan pusat data skala kecil (edge) sangat penting untuk memfasilitasi edge computing, yang bakal berperan penting untuk mendukung teknologi 5G dan benda-benda yang digerakkan dengan internet atau Internet of Things (IoT).

Dalam komputasi awan edge, data diproses sedekat mungkin dari sumber data ke pusat data untuk meningkatkan kecepatan dan mengurangi latensi. Untuk memfasilitasi hal tersebut, pusat data tidak terbatas hanya dibangun di perusahaan besar dan pusat teknologi.

“Kebutuhan data center kolokasi masih mengalami peningkatan secara signifikan. Sistem bekerja jarak jauh membuat sebagian besar perusahaan harus memindahkan perangkat keras mereka ke pusat data yang tepat,” kata Pujo.

Menurut laporan berbagai lembaga riset, kata Pujo, hingga 2025, pangsa pasar pusat data di Indonesia masih tumbuh double digit. Permintaan jangka panjang terutama didukung oleh pertumbuhan di area seperti layanan komputasi awan dagang el, dan bisnis digital.

“Selanjutnya implementasi layanan teknologi 5G dan Internet of Things (IoT) yang memerlukan latensi rendah dan kecepatan tinggi akan terus mendorong kebutuhan pusat data ini,” kata Pujo.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper