Bisnis.com, JAKARTA - PT IndoInternet Tbk. (EDGE) atau Indonet melengkapi pusat data edge yang dimiliki dengan beragam teknologi mumpuni yang mampu menjaga keandalan operasional. Dengan kualitas yang dimiliki, Indonet optimistis mampu bersaing dan meraup pasar pusat data di Tanah Air.
Corporate Secretary Indonet Donauly E. Situmorang mengatakan yang membedakan pusat data perseroan dengan yang lain adalah perseroan memiliki platform yang kuat dan unik, serta memberikan nilai tambah kepada para pelanggan.
Dari segi teknologi dan akses ke pendanaan, Indonet didukung oleh Digital Edge Asia yang memiliki pengalaman global di industri pusat data.
“Dari segi konektivitas kami memiliki HyperScale conneX [HSX] yang dapat menghubungkan koneksi pusat data ke pusat data atau pusat data ke komputasi awan dengan biaya yang sangat terjangkau,” kata Donauly, Jumat (16/7/2021).
Donauly juga mengatakan pusat data Indonet memiliki standar pelayanan (Service Level Agreement/SLA) yang sangat tinggi yaitu 99.999 persen.
Hal tersebut dapat tercapai karena pusat data didukung oleh infrastruktur yang sangat andal, operasional yang baik dan juga ke depannya akan bergerak ke arah automation dan predictive maintenance, sehingga dapat memprediksi dan mengantisipasi segala bentuk kesalahan sebelum hal tersebut terjadi.
Dia menuturkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan pusat data tercepat di Asia. Pangsa pasar pusat data Indonesia diproyeksikan mencapai US$618 juta pada 2025.
Indonet melihat para pemain, baik lokal maupun global, telah melakukan penetrasi pada pusat data dengan model server farm, sementara kebutuhan akses data dengan latensi rendah terus meningkat, yang mana membutuhkan pusat data jenis edge.
“Masih belum banyak pemain yang menyediakan pusat data edge dengan standar global yang terpercaya. Hal ini mendorong Indonet untuk melakukan penetrasi pusat data edge,” ujarnya.
Donauly menilai prospek pusat data edge sangat baik. Pertumbuhan populasi yang semakin sadar akan teknologi turut mendorong penetrasi internet yang pesat, ditambah dengan peningkatan adopsi ponsel pintar, mendorong peningkatan ekonomi digital Indonesia.
Dalam mengembangkan pusat data edge, Indonet menyasar penyedia konten multimedia dan bisnis komputasi awan.
“Target pasar kami beragam yaitu pemain ritel, seperti enterprise, institusi keuangan, logistic, pemain dagang el, dan lain-lain, serta pemain hyperscale,” kata Donauly.