Genjot Pengguna Tanda Tangan Digital, VIDA Lakukan Strategi Ini

Akbar Evandio
Selasa, 13 Juli 2021 | 21:52 WIB
Ilustrasi work from home/istimewa
Ilustrasi work from home/istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Digital Identity, VIDA menilai terdapat 190 juta orang dewasa yang berpotensi menjadi pengguna layanan tanda tangan elektronik (TTE/digital signature).

Co-Founder dan CEO VIDA Sati Rasuanto mengatakan kebutuhan TTE makin mendesak lantaran menawarkan transaksi yang aman dan terverifikasi untuk mendukung bisnis digital yang sedang berkembang.

Dia menjelaskan perusahaan memiliki ragam strategi untuk menggaet potensi pasar tersebut seperti melakukan kolaborasi dengan Adobe dan Cloud Signature Consortium (CSC).

“VIDA juga sudah bermitra dengan berbagai sektor seperti keuangan, bank dan asuransi, fintech, UMKM, dan perusahaan di sektor teknologi/gig ekonomi, logistik, dan lainnya,” ujarnya, Selasa (13/7/2021)

Lebih lanjut, dia mengatakan perusahaan turut menerapkan standar teknologi kelas dunia dan terdaftar sebagai penyedia layanan tanda tangan elektronik yang aman dan telah disetujui oleh Adobe (Adobe Trust Service Provider) dalam daftar Adobe Approved Trust List (AATL) serta bersertifikat ISO 27001.

Sati mengatakan perusahaan juga meyakini penerapan teknologi ini akan mengurangi biaya operasional dan menawarkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di seluruh industri.

“Saat ini, klien kami lebih banyak berasal dari industri keuangan dan teknologi seperti perbankan, asuransi, dan P2P lending,” ujarnya.

Selain itu, dia melanjutkan VIDA juga berkolaborasi dengan pemerintah guna mendukung penuh upaya pemerintah untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait digitalisasi, serta percepatan transformasi digital nasional khususnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.

Menurut laporan Market and Market, pada 2020, ukuran pasar tanda tangan digital global mencapai US$2,8 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi US$14,1 miliar pada 2026 dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 31,0 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper