Public Cloud atau Private, Mana yang Lebih Aman Menjaga Data Pribadi?

Akbar Evandio
Rabu, 16 Juni 2021 | 17:41 WIB
Kominfo merilis cara efektif menangkap serangan ciber/ilustrasi-aljazeera.com
Kominfo merilis cara efektif menangkap serangan ciber/ilustrasi-aljazeera.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA Persoalan privasi dan penyimpanan data yang sensitif dinilai masih menjadi sumber keraguan perusahaan untuk bermigrasi ke awan. Utamanya saat memutuskan menggunakan public cloud, di mana data akan ditempatkan di server bersama.

Penyebabnya ancaman kebocoran data dalam konteks keamanan digital di Indonesia kembali menjadi perhatian masyarakat.

Berdasarkan laporan lembaga Check Point, Software Technologies Inc., Indonesia saat ini menjadi negara ketiga yang paling ditarget dalam ancaman keamanan digital setelah Amerika Serikat dan India.

Ketua Asosiasi Cloud dan Hosting Indonesia (ACHI) Rendy Maulana Akbar mengatakan tantangan lainnya, kebanyakan pengguna indonesia belum sadar terhadap serangan siber sehingga kepercayaan terhadap komputasi awan turut dipertanyakan, padahal awan menjadi salah satu solusi keamanan data dewasa ini.

“Rata-rata [perusahaan] masih berpatokan untuk [mencari] kepada harga layanan, mencari yang murah sesuai anggaran, tetapi bukan mencari yang menawarkan kebutuhan yang sesungguhnya, salah satunya keamanan,” ujarnya, Rabu (16/6/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perusahaan pun tidak perlu ragu untuk menggunakan layanan public cloud atau private cloud sebab keduanya memiliki kemampuan untuk menjaga data pengguna.

Public cloud menawarkan level yang tinggi dari efisiensi berbagi sumber daya sehingga merupakan pilihan yang tepat apabila perusahaan memiliki kondisi dengan beban kerja standar untuk aplikasi yang digunakan oleh banyak orang, seperti surel dan perusahaan memiliki memiliki SaaS (software as a service), dan aplikasi dari vendor yang memiliki strategi keamanan yang diterapkan.

Sementara itu, private cloud menawarkan tingkat keamanan dan kontrol yang tinggi, tetapi perusahaan harus tetap membeli dan memelihara piranti lunak dan infrastruktur, yang mana hal itu bisa mengurangi biaya sehingga layanan ini menjadi pilihan yang tepat dengan kondisi perusahaan di mana data dan aplikasi adalah model bisnis utama.

 “Keduanya sama amannya jika di-handle oleh tenaga ahli yang memahami keamanan informasi baik itu secara teori dan praktik serta implementasi dan mitigasi. Namun, perusahaan juga bisa mengombinasi antara public cloud dan private cloud ataupun mixed dengan tradisional agar lebih optimal,” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper