Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi, perusahaan gawai asal China, mencatatkan pendapatan senilai 76,9 miliar yuan pada kuartal I/2021, naik 54,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Xiaomi juga mencatatkan laba bersih senilai 6,1 miliar yuan atau meningkat 163,8 persen dari tahun lalu. Peningkatan kinerja Xiaomi saat ini mengisi kekosongan yang ditinggal rivalnya terdahulu, Huawei.
Dilansir dari GSM Arena, Kamis (27/5/2021), pertumbuhan tersebut ditopang oleh penjualan ponsel pintar yang merupakan tulang punggung pendapatan perusahaan.
Xiaomi berhasil menjual 49,4 juta unit dan mencatatkan pendapatan sekitar 51,5 miliar yuan dari penjualan itu. Nilai yang dibukukan itu naik 69,8 persen secara tahunan.
Lebih lanjut, hingga kuartal I/2021, sistem antarmuka milik Xiaomi, MIUI, telah memiliki 425 juta pengguna aktif bulanan (MAU) secara global, naik dari 331 juta tahun lalu. Catatan itu membuat Canalys menempatkan Xiaomi sebagai ponsel pintar nomor 3 di dunia.
Xiaomi memimpin pasar di India dengan pangsa pasar 28,3 persen. Selain itu, Xiaomi terus tumbuh di Amerika Latin dan menjadi merek nomor 3 dengan pangsa pasar 11,5 persen.
Xiaomi juga menjadi pemimpin di Rusia dengan pangsa pasar 32,1 persen, nomor satu di Spanyol dengan pangsa pasar 35,1 persen, nomor dua di Italia, dan nomor 3 di Jerman serta Perancis.
Xiaomi saat ini sedang memperluas produknya dengan menjelajah ke bidang AIoT seperti TV cerdas. Di China daratan, selama 9 kuartal berturut-turut Xiaomi menempati urutan pertama sebagai merek TV pintar nomor 1. Secara global, Xiaomi berhasil mengirim 2,6 juta TV pintar.
Kemudian, layanan internet Xiaomi saat ini terdapat di 351,1 juta perangkat pintar yang terhubung ke platform AIoT Xiaomi. Asisten AI-nya memiliki 93,0 juta MAU, aplikasi Mi Home mencapai 49,2 juta MAU, dan layanan TV internetnya memiliki 4,7 juta pelanggan berbayar.
Xiaomi terus meningkatkan kualitas produknya dengan meningkatkan investasinya dalam riset, dengan menghabiskan 3 miliar yuan pada kuartal I/2021, naik dari sebelumnya sebesar 1,9 miliar yuan.
Pada kuartal ini, perusahaan asal China ini mengumumkan akan memproduksi mobil listrik, dengan pembentukan divisi baru yang dipimpin oleh pendiri Xiaomi Lei Jun.
Pemerintah Amerika Serikat juga baru-baru ini mengeluarkan Xiaomi dari daftar hitam yang melarang warga Amerika Serikat untuk memiliki saham di Xiaomi.