Bisnis.com, JAKARTA — Produsen ponsel dinilai akan makin masif meluncurkan seri 5G setelah Telkomsel mengantongi izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meluncurkan layanan 5G komersial pada 27 Mei 2021.
Pengamat gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan kehadiran ponsel pintar dengan teknologi 5G menjadi pendorong banyak konsumen untuk berganti gawai, apalagi di tengah pembatasan pergerakan masyarakat karena pandemi Covid-19.
“Tren ini akan terus berlangsung, karena makin banyak negara mengadopsi jaringan generasi ke-5 ini, termasuk Indonesia. Apalagi sekarang dengan cepat pembuat cipset sudah mendukung kemampuan 5G tidak saja untuk ponsel kelas atas atau flagship, tetapi sudah sampai kelas mid-range,” katanya, Rabu (26/5/2021).
Berdasarkan laporan firma riset International Data Corporation (IDC), pengiriman ponsel pintar diperkirakan akan tumbuh 13,9 persen secara tahunan pada kuartal I/2021 dan 5,5 persen untuk setahun penuh 2021.
Pertumbuhan ini akan didorong oleh pemulihan yang berkelanjutan dalam permintaan dan dorongan dari sisi pasokan perangkat 5G.
Masih dalam laporan yang sama, 5G tetap menjadi faktor pendorong dalam industri, di mana pengiriman ponsel pintar 5G menyumbang lebih dari 40 persen volume global pada 2021 dan tumbuh menjadi 69 persen pada 2025.
Kedua faktor tersebut telah membantu meningkatkan harga jual rata-rata keseluruhan (ASP) untuk ponsel pintar menjadi U$363 atau Rp5,18 juta pada 2021, naik dari US$349 pada tahun sebelumnya.
Lucky melanjutkan, persaingan smartphone dengan hadirnya 5G di Indonesia akan makin memanas, walaupun operator 5G awal-awal masih akan meliputi area yang sangat terbatas, tetapi akan banyak para pembeli mencari ponsel dengan teknologi 5G agar bisa digunakan ketika jaringan 5G masuk ke daerah mereka.
“Para vendor akan segera membawa masuk smartphone 5G nya dan melengkapi portofolio dari ponsel pintar kelas atas hingga sebisa mungkin harga terendah berteknologi 5G sehingga jaringan generasi kelima ini kemungkinan besar akan menjadi hype baru di Indonesia dalam waktu yang tidak lama lagi,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini setiap vendor perlu menyambut tren tersebut dengan strategi yang dapat memastikan mereka memiliki lebih banyak lini ponsel pintar dengan teknologi 5G dalam berbagai rentang harga untuk di rilis di Indonesia.
“Kemudian mereka harus memastikan bahwa smartphone mereka memiliki frekuensi 5G yang tepat untuk smartphonenya bisa digunakan dengan jaringan operator 5G yang ada di Indonesia, karena 5G memiliki banyak frekuensi yang berbeda-beda di banyak negara ketika diadopsi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, pemasaran dan edukasi yang tepat dan menarik, tentu harus menjadi strategi jitu bagi para vendor agar para pengguna baru tertarik memilih brand mereka.
“Karena teknologi 5G adalah teknologi baru yang perlu dipasarkan untuk membuat calon konsumen mengerti, mengapa mereka harus memilih jaringan baru ini,” kata Lucky.