Berniat Go Public, Tiket.com Jajaki Merger dengan Cova Acquisition?

Zufrizal
Selasa, 18 Mei 2021 | 14:10 WIB
Aplikasi tiket.com./Bisnis
Aplikasi tiket.com./Bisnis
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA — Perusahaan penyedia jasa perjalanan daring asal Indonesia, Tiket.com sedang menjajaki go public melalui merger dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC) untuk memperluas bisnisnya.

Tiket.com adalah situs web yang menyediakan layanan pemesanan hotel, tiket pesawat, tiket kereta api, penyewaan mobil, tiket konser, tiket atraksi, tiket hiburan yang berbasis d Indonesia.

Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan nama mereka karena pembicaraan tersebut bersifat pribadi seperti dikutip www.straitstimes.com dari Bloomberg, Selasa (18/5/2021), Tiket.com. sedang dalam pembicaraan dengan Cova Acquisition Corp untuk kesepakatan yang akan menilai entitas gabungan tersebut sekitar US$2 miliar.

Goldman Sachs Group menjadi penasihat Tiket.com, perusahaan rintisan yang bernilai lebih dari US$1 miliar yang dimiliki oleh konglomerat Indonesia yang memiliki Grup Djarum.

Perusahaan rintisan itu juga dapat melakukan penawaran umum perdana tradisional (IPO), merger, atau akuisisi untuk memperluasnya.

Menurut sumber tadi, negosiasi antara kedua perusahaan belum selesai dan diskusi mungkin tidak menghasilkan kesepakatan.

Tiket bergabung dengan banyak perusahaan internet Asia Tenggara yang mempertimbangkan listing SPAC atau IPO untuk mendorong pertumbuhan karena perdagangan online sangat popular di wilayah tersebut.

Pesaing Tiket.com, yakni Traveloka sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk go public melalui penggabungan dengan Bridgetown Holdings, SPAC yang didukung oleh miliarder Richard Li dan Peter Thiel.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Tiket.com bisa mengumpulkan sekitar US$200 juta dalam apa yang disebut investasi swasta di ekuitas public (private investment in puvlic equity/PIPE, yang sering menyertai merger SPAC, kata orang-orang. Perwakilan dari Tiket, Goldman dan Akuisisi Cova menolak berkomentar.

Tiket.com didirikan pada 2011, setahun sebelum Traveloka. Djarum memperoleh Tiket pada 2017 dan menempatkannya di bawah kepemimpinan CEO George Hendrata, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Diversifikasi bisnis Djarum.

Platform Tiket memungkinkan konsumen membeli tiket untuk penerbangan, kereta api, serta konser dan acara lainnya. Pengguna juga bisa memesan hotel dan menyewa mobil di Indonesia. Platform ini memiliki jaringan lebih dari 90 maskapai penerbangan, 2,8 juta hotel dan penginapan lainnya, dan lebih dari 400 mitra perusahaan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper