Bisnis.com, JAKARTA – Gojek dan Tokopedia yang baru saja merger menjadi GoTo ternyata memiliki catatan mentereng sepanjang 2020 dengan didukung oleh sejumlah investor kelas atas.
Dalam siaran pers yang diterima, Senin (17/5/2021), GoTo mengeklaim berkontribusi sebesar 2 persen dari total produk domestik bruto Indonesia.
GoTo juga mengeklaim memiliki Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari US$22 miliar pada 2020, dengan 1,8 miliar transaksi dan lebih dari 2 juta mitra driver yang terdaftar pada tahun tersebut.
Tidak hanya itu, GoTo juga menyampaikan bahwa telah memiliki 11 juta mitra usaha (merchant) dan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) per Desember 2020.
Salah satu perwakilan pemegang saham Tokopedia dan Senior Vice President, Alibaba Group Michael Yao mengatakan Tokopedia telah mencapai pertumbuhan yang pesat dan kuat dalam 4 tahun terakhir atau sejak Alibaba Group berinvestasi di Tokopedia.
Dengan percepatan digitalisasi di Asia Tenggara, Alibaba Group melihat peluang yang luar biasa di wilayah di Asia Tenggara.
“Kami yakin bahwa dengan kolaborasi dua perusahaan terkemuka ini, mereka memiliki posisi yang kuat untuk menciptakan nilai tambah bagi karyawan, konsumen dan industri secara keseluruhan,” kata Yao.
Sementara itu Chief Strategy Officer dan Senior Executive Vice President of Tencent James Mitchell mengatakan GoTo akan menciptakan peluang untuk tumbuha makin besar. Kombinasi kapabilitas Gojek dan Tokopedia bakal saling melengkapi di layanan dagang el, layanan pengiriman dan pembayaran on-demand, serta membangun tim yang kuat untuk mendorong inovasi internet di tingkat regional dan global dari Indonesia.
“Kami berharap dapat terus mendukung kombinasi usaha GoTo secara grup di Indonesia dan di seluruh Asia Tenggara pada tahun-tahun mendatang,” kata James
Untuk diketahui, Grup Goto didukung oleh investor kelas atas seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident dan Sequoia Capital.
Kemudian terdapat juga SoftBank Vision Fund, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus yang terdaftar sebagai investor GoTo.