THR Lebaran, Penjualan Ponsel Pintar Bisa Naik 25 Persen

Akbar Evandio
Kamis, 29 April 2021 | 18:44 WIB
Sejumlah remaja menggunakan ponsel saat berkomunikasi di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/4/2020). /ANTARA FOTO-Septianda Perdana
Sejumlah remaja menggunakan ponsel saat berkomunikasi di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/4/2020). /ANTARA FOTO-Septianda Perdana
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Momentum tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2021 diprediksi menjadi berkah bagi vendor ponsel pintar yang memicu kenaikan kinerja penjualan.

Ketua Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) Ali Soebroto mengatakan penerimaan tunjangan hari raya (THR) dan promosi yang diberikan vendor menjadi pemicu kenaikan penjualan ponsel.

“Ada potensi momentum Lebaran dapat mendongkrak penjualan ponsel pintar bisa naik 20—25 persen,” ujar Ali, Kamis (29/4/2021).

Dia melanjutkan, meskipun daya beli konsumen terdorong oleh penerimaan THR, tetapi persaingan pasar akan bertumpu di segmen low-end atau ponsel pintar terjangkau di rentang harga US$100—US$200 (sekitar Rp 1,4 jutaan—Rp 2,8 jutaan).

“Persaingan ketat ada di segmen [low-end] harga Rp1,5 juta—Rp 3 jutaan. Karena, [penggunaan THR] untuk kebutuhan lain juga selain membeli ponsel,” katanya.

Ali juga mengatakan bahwa saat ini strategi yang tepat untuk diterapkan masing-masing vendor untuk memenangkan persaingan dalam momentum Lebaran tahun ini adalah merilis model baru dan menggencarkan promo, diskon, dan flash sale di platform dagang elektronik (e-commerce).

Namun, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi justru melihat Lebaran 2021 tidak memberikan dampak signifikan bagi penjualan ponsel di Tanah Air.

“Tahun ini sama seperti tahun lalu. Tidak adanya momentum silaturahmi membuat orang tidak merasa perlu membeli ponsel baru. Sebab, salah satu tren sebelumnya ramai ponsel baru jelang hari raya adalah ponsel baru selain untuk pribadi, juga dibawa ke kampung sebagai oleh-oleh,” kata Heru.

Berdasarkan laporan IDC, pasar ponsel di tingkat global mengalami penurunan tajam sebesar minus 18 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I/2020 karena lockdown diterapkan.

Namun, laporan yang sama menuturkan bahwa kondisi pasar dapat pulih dengan cepat pada kuartal II/ 2020 dengan mencatatkan pertumbuhan 19 persen secara tahunan (yoy). Hal ini dikarenakan peningkatan utilitas ponsel pintar untuk mendukung berbagai aktivitas di rumah menyebabkan pemulihan yang cepat sepanjang kuartal kedua 2020.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper