XL Axiata Komitmen Penuhi Pembangunan Jaringan 4G di Perdesaan

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 26 April 2021 | 20:49 WIB
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). Pelajar yang tinggal di desa terpecil terpaksa mengerjakan tugas sekolah di luar rumah lantaran keterbatasan jaringan internet sedangkan sekolah hanya bisa memfasilitasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring mengunakan aplikasi WhatsApp Grup serta Facebook Messenger. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). Pelajar yang tinggal di desa terpecil terpaksa mengerjakan tugas sekolah di luar rumah lantaran keterbatasan jaringan internet sedangkan sekolah hanya bisa memfasilitasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring mengunakan aplikasi WhatsApp Grup serta Facebook Messenger. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) berupaya membangun jaringan 4G di d desa- desa yang belum mendapat akses internet. XL Akan membangun sesuai dengan jumlah yang diusulkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.  

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan perseroan berkomitmen mendukung program pembangunan jaringan 4G di desa-desa yang belum mendapat akses internet.

“Kami komitmen untuk turut berkontribusi membangun dengan jumlah sesuai yang ditentukan pemerintah dengan tetap mempertimbangkan aspek teknis, geografis, demografis dan ketersediaan infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan PLN,” kata Ayu kepada Bisnis, Senin (26/4/2021).

Sekadar informasi, Konsultan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah membagi jumlah titik penggelaran 4G di 3.435 desa kepada masing-masing operator.

Konsultan membagi secara proposional di mana XL diusulkan untuk membangun di 861 desa. XL menyanggupi dengan sejumlah catatan.  

“Saat ini perseroan masih terus berkoordinasi dengan pemerintah. Kami juga sedang melakukan survei di wilayah pembangunan yang akan menjadi kontribusi pembangunan XL Axiata,” kata Ayu.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan jika jumlah titik yang dibangun masih di bawah 1.000  desa per tahun, maka tidak membutuhkan waku lama. Tinggal kemauan dari operator seluler saja dan peraturan tegas dari Kemenkominfo.

“Sebenarnya 1 tahun bisa tuntas karena masih di bawah 100 desa per bulannya,” kata Heru.

Bisnis coba menggali informasi kepada operator lain antara lain PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat Tbk. (ISAT) PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) perihal pencapaian mereka dalam membangun jaringan di desa-desa hingga kuartal I/2021.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan operator seluler tersebut belum memberi tanggapan kepada Bisnis.  

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper