Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia solusi pembayaran digital, Xendit mengumumkan program inisiatif Xendit Level Up untuk membantu UMKM lokal mengadopsi digital.
Inbound Sales Lead Xendit Patricia Muljadi mengatakan inisiatif ini diluncurkan setelah Xendit melihat peningkatan jumlah UMKM yang bergabung dalam layanannya. Tercatat sepanjang 2020 terjadi lonjakan penggunaan hingga 140 persen.
Selain itu, menurutnya, UMKM juga memiliki potensi yang besar dilihat dari pasokan dan permintaannya.
"Melihat dari catatan itu strategi kami fokus pada UMKM. UMKM kita 19 persen sudah go digital tapi itu sangat jauh," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/4/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan Xendit akan membebaskan biaya layanan sebesar Rp1 miliar selama satu tahun untuk 1.000 UMKM terpilih di Indonesia dan Filipina. Xendit sendiri tidak memiliki biaya bulanan atau biaya administrasi, tapi mereka menarik biaya layanan setiap ada pembayaran yang berhasil.
Patricia mengatakan biaya-biaya seperti ini yang kadang membuat UMKM jadi enggan untuk go digital. Untuk itu, Xendit meluncurkan program ini demi membantu program pemerintah yang ingin membawa 30 juta UMKM go digital pada tahun 2030.
Dengan layanan Xendit, UMKM bisa memberikan beragam metode pembayaran untuk pengguna mulai dari transfer bank, e-wallet, tunai, dan lain-lain yang diharapkan bisa membantu UMKM menjangkau lebih banyak konsumen.
Untuk mengikuti program ini, dia menyebutkan UMKM dan pemilik bisnis di bidang ritel, e-commerce dan jasa harus mendaftar di halaman resmi Xendit Level Up.
Adapun, pendaftaran ini akan dibuka 23 April sampai 30 Juni 2021, di mana pemilik harus membuat video berdurasi tiga menit yang menjelaskan bisnis peserta dan mengapa bisnis mereka harus dipilih oleh Xendit.
“Unggah video yang telah dibuat ke YouTube lalu sertakan link video ke dalam formulir pendaftaran. Agar kami bisa membagikan slot ini kepada mereka yang pantas menerima, mereka harus membuat video pendek di mana pemilik bisnis menjelaskan bisnis mereka sendiri dan mereka harus memiliki visi yang jelas," katanya.
