Bisnis.com, JAKARTA – Platform layanan jejaring sosial, Twitter dilaporkan telah melakukan pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir untuk mengakuisisi Clubhouse, jaringan sosial berbasis audio yang tengah populer.
Dikutip melalui The Verge, nilai akuisisi ini disebutkan mencapai angka US$4 miliar atau Rp58,2 triliun. Adapun, awal pekan ini Clubhouse juga dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana dari investor dalam satu putaran dengan penilaian bisnis sebesar US$4 miliar.
Namun, informasi dari Bloomberg yang mendapat keterangan dari sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan diskusi saat ini tengah terhenti tanpa diketahui alasannya. Hingga saat ini, juru bicara Twitter menolak berkomentar atas informasi ini.
Clubhouse adalah platform audio yang memungkinkan pengguna menyelenggarakan acara radio daring mereka sendiri. Pendengar dapat mendengarkan wawancara atau diskusi panel dan meminta untuk berpartisipasi dalam obrolan langsung.
Dikutip melalui Techcrunch, Twitter pun diketahui memiliki produk yang terbilang serupa dengan Clubhouse, yakni Spaces.
Untuk diketahui, Spaces adalah fitur ruang obrolan audio drop-in yang telah diluncurkan secara bertahap ke basis penggunanya selama beberapa bulan terakhir.
Sebaliknya, Clubhouse baru saja meluncurkan upaya monetisasi pertama, Clubhouse Payment, yang memungkinkan pengguna mengirim pembayaran langsung ke kreator lain di platform, asalkan orang tersebut telah mengaktifkan penerimaan pembayaran tersebut.
Belum diketahui secara spesifik terhentinya pembicaraan antara Twitter dan Clubhouse, tampaknya label harga yang sangat tinggi jadi penyebabnya, termasuk mengingat kemajuan Spaces.
Adapun, Selain Twitter, Xiaomi, Instagram, TikTok Bytedance, hingga LinkedIn tengah berjalan untuk membuat aplikasi serupa.