Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan target proyek pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia bisa rampung di 2022, atau 10 tahun lebih awal dari target sebelumnya yaitu 2032.
Namun dengan satu catatan, yaitu apabila pihak operator seluler berkomitmen untuk menyelesaikan dan menghadirkan akses internet 4G di wilayah komersial, terutama yang masih blank spot, atau belum dijangkau sinyal 4G.
Pasalnya, pembangunan infrastruktur TIK di Indonesia dibiayai oleh anggaran fiskal dari negara dan pihak operator telekomunikasi melalui pembiayaan sektor privat serta dana Universal Service Obligation yang dipungut oleh Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI Kemkominfo.
“Kami tentu mendorong betul bahwa operator seluler memberikan komitmen yang kuat untuk perbaikan dan menghadirkan sinyal 4G di bagian di wilayah komersial yang masih blank spot,” kata Johnny dalam live streaming Pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021, Senin (5/4/2021).
Terkait pemenuhan kebutuhan akses internet, Johnny mengatakan ada 12.548 desa kelurahan atau desa yang belum terjamah broadband 4G. Adapun, 9.113 di antaranya akan menjadi tanggung jawab Kemkominfo, sedangkan 3.435 lainnya menjadi komitmen operator seluler.
Selain itu, dia juga mengatakan baik pemerintah dan operator seluler juga telah membangun jaringan fiber optik sepanjang 342.239 kilometer panjang di darat dan laut, termasuk di dalamnya Palapa ring 12.200 kilometer.