Bisnis.com, JAKARTA – Citra pemain komputasi awan lokal yang kalah terkenal dengan pemain komputasi awan asing, menjadi salah satu penyebab Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) enggan menggunakan jasa perusahaan lokal.
Ketua Asosiasi Cloud dan Hosting Indonesia (ACHI) Rendy Maulana Akbar mengatakan saat ini masih banyak UMKM yang belum sadar merek komputasi awan dalam negeri, sehingga mereka bergantung dengan perusahaan komputasi awan asing,
Di samping itu, umumnya para perusahaan komputasi awan asing juga memiliki ekosistem yang lebih matang - dengan modal besar - dan tergabung dalam lokapasar (marketplace).
Baca Juga IDCloudHost Bidik 2 Juta Pengguna |
---|
Beberapa lokapasar bahkan menjadi kanal bagi perusahaan komputasi awan asing dalam menjual layanan komputasi awan, misalnya seperti Alibaba dan Amazon. Hal ini kata Rendy, membuat UMKM makin bergantung dengan perusahaan komputasi awan luar negeri.
“UMKM masih belum sadar merek, masih bergantung pada marketplace,” kata Rendy kepada Bisnis, Sabtu (4/4/2021).
Rendy menambahkan UMKM juga menganggap dengan membuat akun berjualan di lokapasar maka UMKM sudah Go Online. Padahal lokapasar hanya salah satu kanal penjualan saja dan seharusnya tidak dijadikan kanal utama dari UMKM berjualan secara daring.
Rendy memperkirakan ke depan jumlah UMKM yang akan menggunakan layanan komputasi awan akan tumbuh pesat, seiring dengan adopsi digital di masyarakat yang makin matang dan progam pemerintah yang ingin meningkatkan skala 33.000 UMKM pada 2024 melalui adopsi teknologi, termasuk komputasi awan.
“Potensinya luar biasa besar, pengguna berbayar terus tumbuh, dan makin teredukasi, Web hosting dan nama domain adalah salah satu platform awal UMKM untuk masuk ke dalam komputasi awan,” kata Rendy.
Peraturan Menteri (PM) Komunikasi dan Informatika no.2/2021 tentang Rencana Strategis Kemenkominfo 2020-2024 menyebutkan pada 2019 dari total 62,9 juta UMKM nasional, sebanyak 17,1 juta UMKM telah menyesuaikan diri dan bergabung ke lokapasar. Dari jumlah tersebut sebanyak 139.337 UMKM merupakan UMKM yang didorong oleh Kemenkominfo.
Pada 2020-2024, melalui adopsi teknologi digital Kemenkominfo ingin meningkatkan skala 33.000 UMKM dari skala mikro/kecil menjadi skala menengah.
Kemenkominfo akan memfasilitasi UMKM untuk melakukan pembelajaran pemasaran secara daring untuk meningkatkan pendapatan, memberikan pendampingan penggunaan teknologi serta membuka akses pendanaan melalui aplikasi TIK.