Bisnis.com, JAKARTA – Sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Echo direncanakan berlabuh di salah satu lokasi di Jawa Barat. Echo merupakan SKKL yang akan dibangun secara bersama oleh Facebook, Alphabet Google dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL).
Group Head Corporate Communications XL Axiata (EXCL) Tri Wahyuningsih mengatakan saat ini implementasi proyek SKKL Echo masih berjalan sesuai rencana.
Dari sisi teknis, dipastikan pelaksanaan proyek kabel tersebut akan melewati jalur dan zonasi yang direkomendasikan pemerintah.
Sebaliknya, dari sisi lokasi pendaratan kabel (cable landing station), kata Ayu, akan memasuki tahap konstruksi. Perseroan masih terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk dukungan perizinan, untuk percepatan pelaksanaan proyek tersebut. Adapun untuk lokasi labuh SKKL, salah satu opsinya adalah di Jawa Barat.
“Untuk stasiun pendaratan rencananya di salah satu lokasi di Jawa Barat,” kata Ayu kepada Bisnis, Selasa (30/3/2021).
Ayu mengatakan kehadiran SKKL Echo memberikan manfaat bagi seluruh pihak termasuk perusahaan, masyarakat, dan juga bagi negara.
Manfaat tersebut diantaranya tersedianya akses internet dan data dengan kapasitas besar ke luar negeri untuk masyarakat, pemerintah, dan korporasi untuk mendukung kemudahan komunikasi dan banyak aktivitas.
SKKL, kata Ayu, juga akan mendorong kemajuan ekonomi dan pengembangan teknologi, mengurangi ketergantungan akses internet dan data ke jaringan global, yang selama ini hanya tersedia melalui jalur Singapura dan Hongkong.
“SKKL memberi kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi digital pada masyarakat secara luas sampai ke pelosok dan Kawasan Timur Indonesia,” kata Ayu.
Sebelumya, Facebook menyatakan akan menggelar dua sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) untuk menghubungkan Amerika Utara dengan Indonesia dan Singapura. Dua kabel tersebut bernama Echo dan Bifrost.
SKKL Echo dibangun bekerjasama dengan konsorsium Alphabet Google dan XL Axiata. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2023.
Sementara itu Bifrost ditargetkan rampung pada 2024. Facebook memilih berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) dan Keppel, dengan proyeksi selesai pembangunan pada 2024.