Bisnis.com, JAKARTA – Studi global oleh Kaspersky menunjukkan sekitar 23 persen pengguna daring selalu memberikan izin kepada aplikasi dan layanan untuk mengakses mikrofon atau webcam mereka, di tengah maraknya penggunaan aplikasi pertemuan daring.
Studi yang melibatkan lebih dari 15.000 responden itu menyatakan ada kesadaran keamanan yang cukup tinggi dari pengguna terkait hal tersebut. Sekitar 59 persen responden mengaku khawatir bahwa seseorang dapat mengawasi mereka melalui webcam tanpa disadari.
Sementara 60 persen mewaspadai bahwa hal ini dapat dilakukan melalui perangkat lunak berbahaya. Hal ini menunjukkan kemungkinan lebih banyak orang secara proaktif melindungi perangkat mereka di masa mendatang dan beradaptasi dengan pekerjaan jarak jauh dan peran aplikasi kolaboratif.
Head of Consumer Product Marketing Kaspersky Marino Titova mengatakan banyak orang yang tidak langsung memahami protokol keamanan terkait dengan penggunaan webcam dan proses keamanan sibernya.
Namun, mereka mengatakan adanya tren positif dari peningkatan kesadaran seputar keamanan daring dan potensi ancaman yang ditimbulkan. Hal ini dapat dilihat pada perilaku konsumen yang lebih aktif mengambil tindakan pencegahan dan memeriksa izin sebelum memberi akses video dan mikrofon.
“Kami berharap peningkatan kesadaran keamanan siber akan didukung oleh pelatihan dasar keamanan yang diselenggarakan oleh bisnis untuk karyawan mereka, terutama karena perangkat audio dan video sekarang banyak digunakan untuk pekerjaan jarak jauh,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (26/3/2021).
Kaspersky memberikan beberapa tips untuk lebih mengamankan privasi ketika menggunakan webcam dan mikrofon dalam sejumlah aplikasi.
Pertama, gunakan penutup webcam sederhana.
Kedua, gunakan solusi keamanan efektif yang menawarkan perlindungan tingkat lanjut seperti Kaspersky Security Cloud.
Ketiga, analisis aplikasi yang diizinkan untuk mengakses kamera atau mikrofon, hapus izinnya jika tidak relevan.
Keempat, dapatkan pemahaman mendalam mengenai privasi daring di jejaring sosial. Salah satu yang bisa digunakan adalah Privacy Checker dari Kaspersky.