Bisnis.com, JAKARTA – Tren Aplikasi Super (superapp) yang dikembangkan banyak startup saat ini dinilai selaras dengan peningkatan kebutuhan infrastruktur komputasi awan.
CMO IDCloudHost Muhamad Mufid Lutfi mengatakan industri perusahaan rintisan semakin berkembang dan menjadi tren positif karena secara tidak langsung startup di Indonesia berperan penting dalam proses peningkatan pengetahuan digitalisasi di tengah masyarakat.
“Oleh karena itu, sejalan dengan hal tersebut juga kebutuhan Cloud akan terus meningkat dan membutuhkan sumber daya yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Ini menjadi peluang besar untuk industri Cloud dalam memberikan layanan terbaik dan fleksibel,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (25/3/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan IDCloudHost melihat peluang tersebut dan perusahaan pun menghadirkan layanan Private Cloud fleksibel dan transparan menyesuaikan kebutuhan pengguna mulai dari langganan per jam.
“Contoh, ketika platform dagang elektronik [e-commerce] ingin mengadakan flash sale atau agenda diskon di tanggal kembar, maka para pemain tidak perlu khawatir server mereka down karena trafik yang besar untuk 1—3 jam flash sale berlangsung,” katanya.
Dia mengatakan penggunaan layanan private cloud juga memungkinkan pembaruan yang cepat dan downgrade yang mudah ketika agenda flash sale berakhir sehingga biaya yang dikeluarkan tidak besar dan lebih efisien.
Saat ini ragam startup mengambangkan aplikasi super mereka masing-masing. Contohnya, KoinWorks memiliki KoinP2P, KoinRobo, KoinBisnis, dan KoinInvoice. Kemudian, Bukalapak turut mengembangkan banyak layanan seperti pencarian hunian, konsultasi hukum, fintech hingga Agen Penjual Raksa Dana (APERD).
Sementara itu, perbankan juga ikut andil masuk ke pasar aplikasi super. Salah satunya, Bank Mandiri yang mempersiapkan superapp mereka melalui Livin’ by Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
