Borong Blok Frekuensi 2,3 GHz Diklaim Untungkan Operator Besar

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 16 Maret 2021 | 17:54 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Skema baru lelang frekuensi 2,3 GHz yang memperbolehkan peserta lelang memborong seluruh blok, berpotensi membuat operator dengan modal besar menang banyak. Kondisi ini berpeluang menciptakan kesenjangan penggunaan spektrum frekuensi yang makin dalam, antara penyelenggara telekomunikasi.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan dengan terbukanya peluang peserta lelang memborong seluruh blok frekuensi, maka orientasi Kemenkominfo dalam menggelar lelang berubah.

Lelang spektrum frekuensi radio tidak lagi bertujuan untuk pemerataan spektrum frekuensi– di mana beberapa operator memiliki jumlah frekuensi yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang lain – melainkan untuk menggenjot pemasukan bagi negara.

“Operator-operator yang kecil tidak bisa hidup di Indonesia kalau seperti itu,” kata Tesar kepada Bisnis.com, Selasa (16/3/2021).

Saat ini PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tercatat sebagai operator dengan penggunaan frekuensi terbanyak di Tanah Air. Telkomsel menggunakan total pita frekuensi sebesar 2x82,5MHz, yang digunakan untuk melayani sekitar 170 juta pelanggan pada kuartal III/2020. Telkomsel mencatat pendapatan senilai Rp47,66 triliun pada periode tersebut.

Sementara itu hingga Desember 2020, PT XL Axiata Tbk. menggunakan total pita frekuensi sebesar 2x45MHz, untuk melayani 57,8 juta pelanggan. XL mencatat total pendapatan senilai Rp26,01 triliun sepanjang 2020.

Indosat menggunakan total pita frekuensi sebesar 2x47,5MHz dengan total pelanggan sekitar 60,3 juta. Indosat mencatat pendapatan senilai Rp27,93 triliun sepanjang 2020.

Adapun PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Hutchison 3 Indonesia tercatat sebagai dua operator dengan jumlah frekuensi dan pelanggan paling sedikit.

Masing-masing memiliki frekuensi sebesar 2x30Mhz dan 2x25MHz. Smartfren memiliki pelanggan hampir 30 juta pada 2020 dengan jumlah pendapatan sekitar RpRp9,4 triliun. Sedangkan Tri memiliki total pelanggan sekitar 39,8 juta pelanggan pada bulan ini.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper