Bisnis.com, JAKARTA - Sony meluncurkan sensor gambar terbarunya, Sony IMX661 127,68 megapiksel yang diklaim perusahaan sebagai jumlah piksel efektif tertinggi di industri.
Sony menyebut produk anyar tipe 3.6 itu dapat memberikan ukuran optik hampir 10 kali lebih besar daripada sensor gambar tipe 1.1 yang sesuai dengan mounting C, seperti dilansir Gadget NDTV, Kamis (11/3/2021)
Sensor tersebut menggunakan teknologi piksel rana global perusahaan yang disebut Pregius. Kemampuannya diklaim dapat menangkap gambar bergerak tanpa distorsi dan kecepatan pembacaan gambar empat kali lipat lebih cepat dibanding sensor CMOS konvensional.
Namun demikian, sensor gambar baru yang dikembangkan ini utamanya ditujukan untuk peralatan industri. Kendati begitu, tak menutup kemungkinan bahwa Sonya akan menghadirkan piksel tinggi ke produk konsumen dalam waktu dekat.
Dalam peluncurannya, perusahaan mengatakan bahwa sensor gambar Sony IMX661 akan membantu menyelesaikan berbagai tantangan kompleks saat digunakan dalam kamera peralatan industri. Produk ini akan mulai tersedia pada April mendatang.
Spesifikasi Sony IMX661
Sensor gambar CMOS format besar memiliki ukuran optik diagonal 56,73mm dan ukuran piksel 3,4 mikrometer. Sony mengatakan itu dirancang untuk menangkap sudut pandang lebar tanpa distorsi gerakan dalam satu operasi pencitraan.
Pencitraan resolusi tinggi pada sensor ini dapat meningkatkan presisi pengenalan dan memberikan performa pemrosesan tingkat tinggi. Sony menyebut ini dapat digunakan untuk pemantauan area luas atau fotografi udara di antara berbagai aplikasi peralatan industri.
Sony IMX661 diklaim telah dikonfigurasi untuk meningkatkan kecepatan pembacaan gambar untuk mengimbangi peningkatan volume pemrosesan sinyal yang datang dengan peningkatan jumlah piksel.
Perusahaan mengatakan kecepatan pembacaan gambarnya empat kali lebih cepat dibanding sensor CMOS Sony IMX253. Selain itu, sensor baru dengan 127 megapiksel itu juga mampu menghasilkan 21,8 frame per second (fps) dalam pengambilan gambar 10-bit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
