Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) terus memperkuat pengembangan bisnis perangkat yang dihubungkan dengan internet (Internet of Things/IoT) dengan mengincar 3 sektor yaitu energi & manufaktur, retail serta logistik & transportasi.
Head of IoT Smartfren Business Hendra Sumiarsa mengatakan tahun lalu Smartfren mulai masuk dalam bisnis IoT, melalui platform konektifitas IoT thingspark.
Dalam bisnis IoT, Smartfren memposisikan diri sebagai penyedia koneksi IoT. Smartfren akan fokus melayani 3 vertikal industri untuk menjual layanan konektifitas IoT yakni energi & manufaktur, ritel, logistik & transportasi serta sektor kesehatan.
“Dengan infrastruktur 4G terluas maka ke depan pertumbuhan bisnis IoT Smartfren akan meningkat cepat, Smartfren juga menyiapkan diri dalam bisnis 5G yang kasus pemanfaatannya banyak terkait IoT,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (9/3/2021).
Untuk diketahui, GSMA Intelligence memperkirakan pada 2021, jumlah kartu SIM Smartfren yang terhubung dengan IoT akan mencapai 34.179 kartu SIM,bertambah 11,81 persen dibandingkan dengan proyeksi 2020, yang mencapai 30.567 kartu SIM.
Adapun secara global, GSMA Intelligence memperkirakan China Mobile, operator seluler asal China, akan memiliki 1,2 miliar kartu SIM yang terhubung dengan IoT. China Mobile menempati urutan pertama sebagai operator dengan kartu SIM terbanyak yang terhubung dengan IoT, diikuti dengan China Unicom (228 juta) dan China Telecom (204 juta).
Hendra menjelaskan pertumbuhan pesat di China terjadi karena secara ekosistem negeri Tirai Bambu itu – sebutan untuk China – sudah sangat matang.
Industri perangkat, penyedia platform, dan pengembang aplikasi telah maju dan mendukung adopsi revolusi Industri 4.0.
“Hal ini ditambah dukungan pemerintah yang kuat untuk penerapan teknologi IoT dalam sejumlah sektor penting,” kata Hendra.