Tokopedia-Gojek Menuju Merger, Akademisi: Langkah Ideal Saat ini

Akbar Evandio
Rabu, 3 Maret 2021 | 19:37 WIB
Karyawan beraktivitas di dekat logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktivitas di dekat logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana merger raksasa aplikasi transportasi dan pembayaran, Gojek dengan Tokopedia makin terang setelah keduanya dikabarkan telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement/CSPA). 

Pemerhati Kebijakan Publik dan Dosen Ekonomi Bisnis dari Universitas Trisakti Muhammad Zilal Hamzah mengatakan merger merupakan salah satu strategi ideal saat ini untuk menambah nilai dari 2 raksasa teknologi Tanah Air tersebut.

“Hal ini bagus dan positif bagi perkembangan perusahaan domestik, apalagi perusahaan tersebut akan go publik. Penawaran umum akan memberi kesempatan bagi publik untuk menjadi pemegang saham perusahaan digital yang besar,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/3/2021). 

Tokopedia dan Gojek dikabarkan telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat terkait perjanjian merger kedua perusahaan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sejumlah portal finansial, valuasi perusahaan hasil merger tersebut diperkirakan mencapai US$35 miliar—US$40 miliar. Kemudian, pemegang saham Gojek akan memiliki 60 persen saham di entitas hasil merger tersebut. Sebaliknya, sisanya 40 persen akan dimiliki Tokopedia.

Selain itu, perusahaan teknologi raksasa itu akan mencatatkan sahamnya terlebih dahulu di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika demikian, entitas hasil merger Gojek-Tokopedia akan menjadi perusahaan terbesar ketiga setelah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dalam hal kapitalisasi pasar di BEI.

Menurut catatan Bisnis, salah satu skenario yang dibahas adalah menggabungkan kedua perusahaan sebelum secara bersamaan mencatatkan mereka di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Skema lainnya adalah mendaftarkan Tokopedia di Jakarta terlebih dahulu, kemudian bergabung dengan Gojek sebelum mendaftarkan entitas gabungan di AS.

Zilal menyebutkan bagi pasar modal, penawaran umum Tokopedia di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambah supply bagi likuiditas pasar. Sebaliknya, rencana penawaran umum di AS akan memberi pengaruh besar kepada perkembangan pasar modal Indonesia dari sisi promosi perusahaan Indonesia ke pasar Internasional.

Sementara itu, dia melihat sisi positif bagi startup domestik karena status go public dari Tokopedia-Gojek akan menjadi satelit dan jendela bagi pengembangan startup di Indonesia menggali kesempatan pengembangan ke depan.

Di sisi lain, dampak negatifnya adalah membuat pemain baru susah untuk masuk ke area yang dikuasai Tokopedia-Gojek nantinya. Solusinya, Zilal mengatakan pemain baru harus memanfaatkan skala ekonomi kedua raksasa digital tersebut dari sisi usaha pendukungnya.

“Bagi kompetitor terutama dalam negeri, lahirnya Tokopedia-Gojek membuka peluang sekaligus tantangan. Peluang untuk menjadi partner, mitra, channel distributor atau subsidiary [anak usaha]. Sedangkan tantangannya adalah kesiapan bersaing dalam jasa dan biaya pelayanan,” katanya.

Selain itu, dia mengatakan dari sisi pemangku kepentingan harus bersiap dengan masuknya pemodal besar sebagai pemegang saham Tokopedia-Gojek mengingat proses merger mereka membutuhkan proses yang melibatkan pemodal besar. Hal ini tentunya selain akan membatasi akses publik untuk menjadi pemegang saham.

Dia melanjutkan juga perlu dicermati adanya potensi kebijakan pemodal saham mayoritas –dari pemodal besar tersebut— dalam menentukan arah pengembangan bisnis kedua perusahaan.

“Bisa saja mereka yang mengatur kebijakan disisi tersebut,” ujar Zilal.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper