Berencana IPO di AS, Bukalapak Jajaki Merger dengan SPAC

Reni Lestari
Rabu, 3 Maret 2021 | 08:48 WIB
Logo Bukalapak/ Bisnis.com
Logo Bukalapak/ Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bukalapak.com, perusahaan e-commerce Indonesia yang didukung oleh Microsoft Corp, tengah mempertimbangkan pencatatan di AS melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang juga dikenal sebagai Blank Check Company atau Perusahaan Cek Kosong.

Dilansir oleh Bloomberg, Bukalapak diketahui tersebut sedang bekerja dengan bank investasi dalam melancarkan rencana tersebut dan sedang dalam pembicaraan awal dengan beberapa perusahaan cek kosong.

Dikutip dari sumber anonim Bloomberg, Bukalapak dapat bernilai US$4 miliar hingga US$5 miliar dalam potensi merger dengan SPAC. Startup tersebut dapat mempertimbangkan untuk mendaftarkan sebagian kecil dari bisnisnya di Jakarta sebelum melakukan kesepakatan dengan SPAC di AS.

Adapun, negosiasi bisnis masih dalam tahap awal dan belum ada keputusan akhir yang dibuat. Bukalapak sendiri menolak berkomentar.

Bukalapak yang dalam bahasa Indonesia berarti 'buka warung' adalah pasar online yang menjual produk anggur dan sepatu hingga mobil dan televisi. Didirikan pada tahun 2010, platform startup ini menampung 13,5 juta penjual online dan 100 juta pengguna.

Pada November tahun lalu, Microsoft membentuk kemitraan strategis dengan perusahaan Indonesia dan melakukan investasi sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Investor lain di Bukalapak termasuk Ant Group Co. milik Jack Ma, sovereign wealth fund Singapura GIC Pte, Naver Corp. dan Standard Chartered Plc. Bukalapak bernilai US$3,5 miliar, menurut CB Insights.

Pandemi virus Corona telah meningkatkan permintaan untuk e-commerce di negara terpadat keempat di dunia, di mana Bukalapak bersaing dengan saingan seperti Tokopedia yang didukung SoftBank Group Corp., Lazada Group dari Alibaba Group Holding Ltd. dan Shopee, sebuah unit dari perusahaan Singapura Sea Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Reni Lestari
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper