Bisnis.com, JAKARTA – Peningkatan keterampilan guru memang menjadi ceruk besar untuk startup edutech. Tetapi, para pemain dinilai harus memiliki metode yang tepat untuk melakukannya.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan pandemi telah membuat hampir seluruh rantai nilai pendidikan menjalani proses transformasi digital dan secara penuh menerapkan pembelajaran daring learning.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi momentum bagi penyedia platform membantu agenda pemerintah menyetarakan akses pendidikan bahkan dengan keterbatasan jumlah guru dan cakupan subjek konten pendidikan.
Baca Juga Tak Cuma Siswa, Pelaku Startup Edutech Wajib Sasar Guru Artikel ini telah tayang di Bisnis.com deng |
---|
Berdasarkan data statistik dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) total guru di Indonesia untuk tahun ajaran 2019/2020 mencapai 2.698.103 orang. Sebaliknya, jumlah siswa mencapai 45.534.371 orang.
“Materi konten pendidikan untuk guru cocok dibuat dalam format audio, video, interaktif, atau konferensi video secara live maupun interaktif,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (24/2/2021).
Selain itu, dia mengatakan materi dan program yang diberikan juga tergantung dari kesediaan konten dan kecocokan dengan pengembangan daerah.
Baca Juga SDM Digital, Menkominfo: Butuh Kolaborasi Pusat dan Pemda Artikel ini telah tayang di Bisnis.com de |
---|
“Materi dasar biasanya sudah banyak disediakan sebagai bagian dari kurikulum, sedangkan materi yang sifatnya dapat disesuaikan bisa dibuat tergantung kebutuhan dan kepentingan daerah masing-masing,” katanya.
Sekadar catatan, Samsung Electronics Indonesia melalui program Samsung Innovation Campus (SIC) melihat saat ini jumlah guru terampil, khususnya di bidang digital di Indonesia hanya mencapai 35 persen.
Adapun berdasarkan riset Amazon Web Services, Inc. (AWS) dan firma konsultan bidang strategi dan ekonomi, AlphaBeta mencatatkan hanya 19 persen dari seluruh angkatan kerja di Indonesia yang mempunyai keahlian di bidang digital. Padahal, dibutuhkan 110 juta talenta digital baru untuk mendukung ekonomi pada 2025.