Bisnis.com, JAKARTA – Tahun ini dinilai menjadi langkah yang tepat bagi perusahaan rintisan (startup) untuk menggenjot investasi teknologi mereka dalam meningkatkan peluang bisnis agar dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor.
Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono saat ini teknologi komputasi awan menjadi investasi wajib bagi para pelaku startup. Kebutuhan investasi di teknologi tersebut menjadi urgensi agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang makin adaptif terhadap digital.
Menurut catatan Bisnis.com, perusahaan teknologi International Business Machines (IBM) memprediksi layanan hybrid cloud (komputasi), teknologi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), dan keamanan siber akan menjadi tren industri teknologi pada tahun ini.
Berdasarkan kajian terbaru IBM Institute for Business Value (IBV), lebih dari 74 persen organisasi global cenderung menggunakan hybrid cloud untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan pada bisnis mereka.
Sementara itu, dari laporan yang sama lebih dari 54 persen perusahaan yang memiliki kinerja terbaik, menggunakan AI untuk perencanaan rantai pasokan. Hybrid cloud dan AI menjadi teknologi yang penting dalam pengembangan operasional perusahaan yang bergerak secara digital.
“Cloud sudah menjadi investasi wajib bagi startup. [Namun], biometrik belum terlalu banyak digunakan sehingga investasi ke sana belum banyak. Dan AI [juga] menjadi alokasi terbesar investasi startup,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (22/2/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ke depan secara umum investasi teknologi dapat menyedot anggaran hingga lebih dari 60 persen dari total investasi startup. Hal ini dilakukan untuk membuat perusahaan terus beradaptasi sesuai dengan kebutuhan pasar.