Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyampaikan tengah melakukan pembahasan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) perihal subsidi kuota internet 2021.
Sekjen ATSI Marwan O. Baasir mengatakan asosiasi dan Kemendikbud masih mengebut pembahasan mengenai subsidi kuota internet yang rencananya akan diberikan pada Maret–Mei 2021.
Adapun mengenai penggunaan layanan internet bergerak (seluler) dan layanan intenet tetap (WiFi) secara bersamaan untuk mendukung jalannya program pembelajaran jarak jauh, kata Marwan, saat ini pembahasan masih berkutat pada layanan seluler.
“Belum dihitung, sepertinya masih masih seluler arahnya,” kata Marwan kepada Bisnis.com, Kamis (18/2/2021).
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Intformasi (Pusdatin) Kemendikbud Hasan Chabibie belum dapat banyak cerita mengenai subsidi kuota internet 2021, termasuk perihal waktu penyaluran, besar kuota yang diberikan dan harga yang dibayarkan kepada operator.
“[Saat ini proses tersebut] masih difinalkan dahulu,” kata Hasan.
Sementara itu, Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi mengatakan model-model penyaluran subsidi memiliki banyak variasi. Adapun untuk hotspot, menurut Ridwan, tidak dianjurkan di tengah pandemi yang masih meningkat karena menyebabkan kerumunan.
“Hotspot yang terlalu banyak juga menyebabkan interferensi,” kata Ridwan.
Senada, Pengamat Pendidikan dari Komisi Nasional Pendidikan Andreas Tambah mengatakan program subsidi kuota internet memberikan manfaat yang baik selama ini. Adapun untuk WiFi, kata Andreas, meski lebih murah dan memiliki manfaat jangka panjang, WiFi membuat orang menjadi kerumunan.