Bisnis.com, JAKARTA – Rencana traveloka untuk melantai di bursa Amerika Serikat (AS) dengan menggunakan skema perusahaan akuisisi cek kosong atau yang dikenal sebagai special purpose acquisition company (SPAC) dinilai tepat untuk dilakukan.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan langkah IPO ini membuka prospek dana segar bagi perusahaan.
“Kolam investor di AS memang mempunyai kelebihan, mulai dari sisi wawasan investasi ke startup ekosistem sehingga apresiasi terhadap perusahaan seperti OTA akan lebih mudah untuk mendapatkan animo,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (16/2/2021).
Dia melanjutkan bursa AS juga bisa menarik bukan hanya bagi investor di Negeri Paman Sam tersebut, tetapi juga seluruh dunia sehingga tentu tingkat likuiditasnya lebih menarik bagi para pemodal.
“Dari sisi startup Indonesia, hal ini menjadi daya tarik dimana proses fundraising dimulai melalui SPAC yang kemudian sebagian proceed [dana terkumpul] yang bisa digunakan untuk mengkonsolidasikan saham di lokal melalui bursa Indonesia,” katanya.
Adapun, Edward menjelaskan dengan referensi yang didapatkan melalui skema SPAC dan melantai di bursa AS, hal ini akan menimbulkan precedence atau hak lebih tinggi sehingga apresiasi dari saham Traveloka sudah menjadi referensi pada saat melantai di bursa dalam negeri.
Senada, Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang mengatakan model SPAC tengah menjadi tren di bursa AS, khususnya untuk perusahaan startup karena dapat menghemat waktu dan biaya dalam meningkatkan skala bisnis perusahaan.
“SPAC pun dibuat khusus untuk mengumpulkan dana guna mendanai peluang merger atau akuisisi dalam jangka waktu yang ditentukan. Peluang biasanya belum diidentifikasi,” katanya.