Bisnis.com, JAKARTA - Kaspersky mengungkapkan sebanyak 90 persen ponsel bekas masih menyisakan data sensitif di dalamnya karena pengguna sebelumnya tidak menghapus data secara benar.
Berdasarkan siaran pers yang dikutip, Sabtu (6/2/2021), selama dua bulan Kaspersky’s Global Research and Analysis Team (GReAT) menganalisis lebih dari 185 perangkat media penyimpanan, seperti kartu memori dan hard drive, dan menemukan bahwa 90 persen data tersisa di perangkat tersebut.
Dari 90 persen isian data, 16 persen memberikan akses secara langsung ke informasi tersebut, sementara 74 persen lainnya diekstraksi menggunakan ukiran file (file carving), metode untuk memulihkan file dari ruang yang tidak beralamat pada media penyimpanan.
Data yang ditemukan berkisar dari entri kalender berisi catatan rapat hingga foto dan video pribadi, bahkan dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, dan informasi medis, sehingga semua data ini akan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.
Sebanyak 17 persen dari perangkat juga memasang pemindai virus, ini berarti para pengguna yang membeli perangkat bekas mungkin berpotensi mewarisi malware pemilik sebelumnya.
Head of GReAT Eropa Marco Preuss mengatakan pada dasarnya pengguna harus selalu menyimpan data di perangkat pribadi dalam keadaan terenkripsi, untuk berjaga-jaga jika perangkat hilang atau seseorang mendapatkan akses yang tidak sah.
"Ketika data pribadi jatuh ke tangan yang salah, hal itu tidak hanya dapat membahayakan diri sendiri, tetapi juga teman dan keluarga atau bahkan perusahaan Anda, tergantung pada jenis informasi apa yang ditemukan,” katanya.
Sementara, Head of GReAT Jerman Christian Funk menuturkan telah terjadi kesalahpahaman yang cukup umum adalah dengan hanya menghapus data atau melakukan format ulang media penyimpanan sudah cukup untuk membersihkan data.
"Apabila hanya terdapat segelintir orang yang tech-savvy sekali pun, mereka dapat memulihkan data ini. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total," ujarnya.